Tahun Ini, Perkim Rohil Utamakan SPAM dan Sanitasi Untuk Daerah Stunting

Kamis, 01 Juli 2021

Pembangunan SPAM jaringan perpipaan di Desa Bagan Punak, Kecamatan Bangko tahun 2021.

ROHIL - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tahun ini memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Air Minum dan Sanitasi mengutamakan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Sanitasi di daerah stunting.

Seperti dijelaskan Kepala Bidang (Kabid) Kawasan Permukiman, Tito Satria, ST bahwa prioritas program SPAM dan sanitasi  tahun 2021 untuk penanganan stunting. Di Rohil sebanyak 21 desa/kelurahan menerima bantuan program tersebut.

"Jadi apabila ada stunting di beberapa KK namun tidak mendapatkan jaringan pipa SPAM karena lokasinya sangat jauh sekali, maka akan diberi bantuan program sanitasi berupa Tangki Septic  individu dan tangki septic komunal 5-10 kk," sebutnya. 

Ia memastikan kalau semua daerah stunting di Rohil mendapatkan progran SPAM atau sanitasi dan ada juga yang mendapatkan keduanya. 

"Untuk SPAM ini meliputi bangunan struktur,jaringan pipa distribusi dan sumur bor sedangkan sanitasi ada tangki septic individual dan bangunan WC serta ts komunal," papar Kabid, Selasa (29/6/2021).

Tito Satria menerangkan untuk pencairan tahap pertama pembangunan sudah dilaksanakan sehingga pekerjaan tahap awal sudah dimulai. 

"Ada yang melakukan pengeboran terlebih dahulu,yg blm dapat tukang sumur bor  melaksanakan pembangunan struktur fisik dulu," ujarnya. 

Tito juga menceritakan hambatan pekerjaan di tahap awal terkendala susahnya mendapatkan kayu cerocok dan kayu sehingga pekerjaan dialihkan perakitan besi dan sumur bor.

"Namun di beberapa tempat juga sudah mulai bekerja karena sudah mendapatkan kayu cerocok," ucapnya di Bagansiapiapi. 

Tito kembali menerangkan untuk pencairan tahap selanjutnya akan dilaksanakan pada Bulan Agustus. Pencairan tahap kedua baru bisa terlaksana setelah progress  fisik mencapai 20 persen. 

"Kelompok Swadaya Masyarakat yang melaksanakan pekerjaan tetap akan kita awasi agar dalam pelaksanaan tidak terjadi kesalahan.," ungkapnya. 

"Begitu sudah selesai, SPAM akan kita uji coba . Semua kran air dibuka selama 1-2 jam untuk diketahui kekuatan mesin air apakah bisa mengimbangi pemakaian masyarakat" papar Tito. 

Setelah itu, lanjutnya, akan diketahui apakah SPAM tersebut dapat dioperasionalkan selama 24 jam tanpa buka tutup atau tidak. 

"Ini akan kita lihat di akhir nanti sebelum serah terima ke KPP. Nanti juga akan kita cek bersama KPP jika ada jaringan yang bocor akan diperbaiki," tutur Kabid Tito. 

Ia berharap agar sumur bor yang akan diserahkan ke masyarakat dapat dikelola dengan baik oleh kpp dan masyarakat. (rif