TEMBILAHAN - Tanah longsor melanda pemukiman warga di Jalan AEC RT 002 RW 005 Kelurahan Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Minggu (25/11/2018) sekira pukul 23.00 WIB.

Akibat bencana alam tersebut, sebanyak 5 unit rumah yang dihuni 6 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 17 jiwa mengalami kerusakan.

Lima unit rumah warga yang rusak tersebut, yakni 2 unit rumah milik Dg Pasauk (75), 1 unit rumah Mariam (70), Hamsan Sanusi (54) dan Muhammad Nur (65).

Kapolres Inhil, AKBP Christian Rony Putra melalui Kasubbag Humas, AKP Syafri Joni menjelaskan, kronologis diketahuinya kejadian tersebut berawal ketika saksi Umar sedang duduk di depan rumahnya dan mendengar suara papan pecah dari arah belakang rumah.

Kemudian, saksi langsung mengecek ke belakang rumahnya, namun tidak ditemukan tanah retak yang merupakan tanda-tanda akan terjadinya longsor.

Setelah itu, saksi langsung turun ke pompongnya untuk membuang air yang ada di dalam pompong. Saat saksi sedang membuang air pompong, tiba-tiba rumah salah seorang warga setempar langsung roboh dan diikuti oleh rumah berikutnya.

"Saksi langsung berlari naik ke aas dan berteriak meminta pertolongan warga sekitar," kata dia.

Tidak terdapat korban jiwa dalam musibah tersebut, sedangkan kerugian yang diderita seluruh korban ditaksir mencapai Rp. 200 juta.

Dugaan awal terjadinya musibah tanah longsor tersebut, disebabkan oleh abrasi air sungai. Hal ini dikarenakan pemukiman rumah masyarakat yang mengalami musibah longsor berada di sepanjang pinggir sungai Kuala Enok dan pada saat terjadinya musibah tanah longsor air dalam keadaan surut kering.

Saat ini, tim dari BPBD Kabupaten Inhil, Pemerintah Kecamatan dan Polsek Tanah Merah serta masyarakat setempat sedang melakukan pendataan terhadap identitas pemilik rumah dan mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan, sedangkan terhadap warga pemilik rumah yang mengalami musibah tanah longsor ditempatkan di rumah kerabat dan di rumah masyarakat di sekitar TKP. (mcr)