Lingkungan

Hotspot Menurun, Tetap Antisipasi Karhutla

PEKANBARU - Meskipun angka hotspot di Riau terus memperlihatkan trend positif dengan penurunan yang signifikan, langkah antisipasi tetap menjadi perhatian. Khususnya terhadap daerah yang tergolong rawan kebakaram hutan dan lahan di beberapa daerah di Riau. Untuk itu, langkah inventarisir dan penanganan terus dilakukan secara simultan dan berkelanjutan. Untuk sementara, sudah  mencapai 8.968,25 hektare lahan telah hangus terbakar sepanjang tahun 2019 ini. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger menegaskan pihaknya terus menginventarisir lahan terbakar di provinsi Riau. Angka kasus karhutla tersebut diinventarisir dari Januari hingga awal Oktober 2019.

Dari jumlah tersebut, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menjadi wilayah yang terluas mengalami Karhutla dengan luas mencapai 1.939,45 hektare. Lalu disusul Kabupaten Bengkalis dengan luasan lahan terbakar 1.907,34 hektare.

“Kita terus menginventarisir angka karhutla. Untuk yang terluas (Karhutla) di Wilayah Rohil. Untuk di Bengkalis terdapat pulau yang berlokasi di bibir Selat Malaka yang berbatasan langsung dengan negara tetangga itu mengalami kebakaran beberapa waktu lalu,” paparnya. 

Tidak hanya Bengkalis, kebakaran turut melanda wilayah Indragiri Hulu (Inhu) dengan luas kebakaran mencapai 1.172,3 hektare. Selanjutnya Indragiri Hilir (Inhil) 1.071,85 hektare, Kabupaten Siak 867,87 hektare dan Kabupaten Pelalawan seluas 548,2 hektare.

Kemudian Kabupaten Kepulauan Meranti lahan terbakar 368,5 hektare, Kabupaten Kampar 352,03 hektare dan Kota Dumai 351,75 hektare. Untuk di Pekanbaru 280,11 hektare, Kuansing 20,1 hektare, dan Rokan Hulu 89,25 hektare.(MCR)



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan