News

Masyarakat Bisa Dapatkan Informasi Terkait Perkembangan Covid-19 di Posko Relawan

MERANTI - Desa dan Kelurahan di Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti, Riau, membentuk posko relawan tanggap Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). Selain berfungsi sebagai tempat mendata ulang warga yang baru datang dari negara maupun kota terjangkit, di posko ini masyarakat juga bisa mendapatkan informasi terkait perkembangan virus mematikan tersebut di desanya.

Camat Tebingtinggi, Rayan Pribadi SH mengatakan, pembentukan relawan di desa dan kelurahan menindaklanjuti maklumat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang dimuat dalam Surat Edaran No 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19.

"Relawan desa dan kelurahan ini bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat terkait gejala, cara penularan, dan pencegahan Covid-19, sesuai protokol dan standar dari WHO," ujar Rayan, Rabu (8/4/2020).

Ketua Tim Gerak Cepat Pencegahan Covid-19 Kecamatan Tebingtinggi ini menilai, pembentukan relawan desa dan kelurahan ini sebagai upaya preventif dan deteksi dini penyebaran Covid-19. Sementara poskonya ada yang ditempatkan di kantor desa dan lurah, atau di tempat yang dianggap sesuai dan memenuhi sarat.

"Pemerintah pusat juga sudah mengeluarkan kebijakan agar daerah dan desa bisa menganggarkan anggaran khusus untuk penanganan covid-19 di desa dan kelurahan. Jadi, karena menggeser anggaran fisik yang belum mendesak, kita minta tiap desa di Tebingtinggi bisa menganggarkan Rp50 juta maksimal," bebernya, dan menyebut di Tebingtinggi terdapat 5 desa dan 4 kelurahan.

Selanjutnya, Rayan menginstruksikan Ketua RT, RW, Todat, Tomas, Toga dan relawan agar menasehati dan mengarahkan warga yang baru datang dari negara maupun kota terjangkit untuk didata ulang di Posko ini. Sehingga dapat diberikan arahan dan edukasi oleh Tim Desa Tanggap Covid-19 masing-masing desa atau kelurahan soal karantina mandiri di rumah. 

"Jika nanti kedapatan tidak ada niat baik untuk mengkarantina mandiri, maka akan diambil sikap dikarantina terpusat di desa atau kelurahan masing-masing, sampai selesai menjalani masa 14 hari pemantauan," jelas dia.

Dengan keberadaan relawan desa dan kelurahan tanggap covid-19 ini, sambung Rayan, tentunya akan memberikan perbandingan dengan data yang masuk di pelabuhan. Karena, semua warga desa yang kembali ke desa masing-masing akan didata ulang ke posko desa.

"Jika data di desa lebih banyak dari data kabupaten, berarti ada yang tidak terpantau. Dan jika sebaliknya, berarti banyak warga belum melaporkan. Disinilah peran RT, RW, Todat, Tomas, Toga dan relawan," pungkasnya. (rtm2)



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan