DPRD Meranti

DPRD Meranti Minta Aktifitas Bongkar Muat Pelabuhan Camat Selatpanjang Dihentikan

MERANTI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Meranti memberikan waktu selama dua Minggu kedepan untuk menutup operasional Pelabuhan Camat, Selatpanjang.

Hal tersebut disampaikan Komisi II dan disepakati oleh Dinas Perhubungan dalam pertemuan yang dilaksanakan pada, Selasa (14/6/2022) lalu.

Hadir saat itu Ketua Komisi II Taufiek, dan anggota komisi seperti M Taufikurrahman, Darsini, Sopandi, Cun Cun, Musdar Mustafa, Dedi Yuhara Lubis, dan Muhammad Syafii.

Desakan tersebut untuk menindaklanjuti hasil kesepakatan bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti dengan instansi vertikal tahun 2019 silam terkait penutupan akses dan operasional Pelabuhan Camat akibat kondisi jembatan yang mengancam nyawa masyarakat pencari nafkah sebagai buruh bongkar muat.

"Ini untuk mempertegas kesepakatan yang pernah dilakukan Pemkab Kepulauan Meranti bersama beberapa instansi vertikal dalam hal ini ada Posal, Polairud, KSOP, operator kapal dan tenaga kerja bongkar muat (TKBM) yang melakukan kegiatan di Pelabuhan Camat. Semuanya ikut menandatangani isi dari kesepakatan itu, dimana kesepakatan yang dibuat tahun 2019 itu menghasilkan keputusan untuk menutup aktivitas di pelabuhan camat dari kegiatan bongkar muat," kata Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti Taufiek, Kamis (16/6/2022).

Taufiek juga mengatakan, pihaknya tidak menginginkan adanya kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa hanya karena mengabaikan aspek keselamatan.
Disebutkan, berdasarkan hasil evaluasi visual, kontruksinya memang sudah tidak layak lagi dan dikhawatirkan roboh dan bisa menyebabkan korban jiwa.

"Memang kita maklumi bahwa kegiatan yang selama ini dilakukan di Pelabuhan Camat itu adalah hajat hidup orang banyak, salah satunya disitu kebutuhan masyarakat mencari nafkah yang menjadi buruh bongkar muat tapi disatu sisi keselamatan harus diutamakan. Untuk itu kami dari Komisi II DPRD tidak mau kejadian yang tidak kita inginkan bersama terjadi seperti sudah beberapa kali terjadi ambruknya pelabuhan tersebut apalagi sampai menelan korban. Jadi untuk itu kami meminta kepada dinas perhubungan melaksanakan apa yg pernah di sepakati beberapa tahun yan lalu," ungkapnya.

Politisi PPP itu menambahkan, jika memang tidak bisa lagi dilakukan perbaikan, jangan dipaksakan untuk terus dilakukan aktifitas disana. Pihaknya berharap kepada Dinas Perhubungan untuk segera menutup area tersebut.

"Kepada Dinas Perhubungan telah kita sampaikan untuk menutup seluruh operasional Pelabuhan Camat itu. Kita berikan mereka waktu selama dua Minggu kedepan untuk penutupan," ungkapnya.

Menurutnya, tidak ada alasan untuk pelabuhan itu tidak segera ditutup. Karena dalam kesepakatan terdahulu juga ada beberapa alternatif yang ditawarkan seperti pengalihan pelabuhan sandar dan bongkar muat.

"Dan berdasarkan hasil dari pertemuan pada tahun 2019 dulu juga sudah menetapkan beberapa pelabuhan alternatif yang tertuang dalam surat kesepakatan itu. Diantaranya kapal kargo yang biasanya melakukan bongkar muat di Pelabuhan Camat bisa menggunakan beberapa pelabuhan diantaranya Pelabuhan Polair Polres Meranti, Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Kopal Selatpanjang dan Pelabuhan Pelindo dengan pengaturan oleh KSOP. Jadi tak ada lagi alasannya untuk tidak menutup itu. Jangan sampai sudah korban jiwa baru kita ribut," ujarnya

Komisi II DPRD Kepulauan Meranti juga menegaskan kepada Dinas Perhubungan agar berkoordinasi dengan KSOP untuk mengalihkan aktifitas bongkar muat Pelabuhan Camat dipindahkan ke Dorak Port. Selain itu juga meminta agar jalan masuk menuju pelabuhan segera dibangun.

"Kepada Dinas Perhubungan segera berkoordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini KSOP untuk pengalihan aktifitas bongkar muat ke Dorak Port. Selain itu juga intens berkomunikasi terkait penganggaran pembangunan jalan akses masuk ke pelabuhan bongkar muat yang berada di Dorak Port sepanjang 200 meter di APBD Perubahan tahun 2022. Dengan kondisi keuangan saat ini kita mungkin belum bisa membangun pelabuhan baru, namun paling tidak kita gunakan pelabuhan yang telah ada," pungkasnya. 



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan