Politik

Mendaftar ke PPP, Bakal Calon Bupati Jasman Sebut Meranti Butuh Pemimpin yang Ekstra

Jasman bersama timnya saat mengembalikan berkas pendaftarannya ke Kantor DPC PPP Kepulauan Meranti, yang beralamat di Jalan Kartini, Selatpanjang, Sabtu (11/5/2024).

MERANTI - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Jasman, S.St.Pi.,M.H terus melangkah menyambangi sejumlah partai politik dalam memperkuat tiket berlayar untuk mengikuti kontestasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kepulauan Meranti 2024 mendatang.

Kali ini, tepatnya Sabtu (11/5/2024), Jasman mendatangi Kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kepulauan Meranti, yang beralamat di Jalan Kartini, Selatpanjang untuk mengembalikan berkas pendaftarannya.

Kehadiran Jasman bersama timnya disambut oleh Ketua Panitia Penjaringan Bacakada 2024-2029, Erwanto, ST, didampingi Sekretaris Nolly Sugiharto, S.Psi dan anggota Wan Suhendra.

Usai mengembalikan berkas pendaftarannya, Jasman menyebutkan bahwa meski tahapannya masih panjang namun tahapannya itu harus dilalui karena tertib administrasi juga sangat penting bagi putra daerah asli Kepulauan Meranti yang lahir di Rangsang dan dibesarkan di Sungai Cina yang mengenyam pendidikan sekolah dasar di SD N 054 Teluk Belitung ini.

"Kalau tahapannya panjang kita main diujung sah-sah saja, tetapi alangkah eloknya (baik) kita sebagai anak Melayu ini mengikuti jenjang atau tahapan demi tahapan," ujar pria berkepala plontos dan berbadan tegap ini.

Dirinya juga tidak merasa keberatan untuk mendaftar langsung ke partai politik, karena seorang Jasman yang terlahir dari anak seorang nelayan sederhana di Pulau Padang ini selalu bolak balik ke tanah kelahirannya.

"Minimal satu tahun sekali pasti balik, karena saya mengambil anak-anak terbaik Meranti untuk saya sekolahkan di sekolah kedinasan dan pola itu berjalan sampai hari ini. Jadi harapan kita Meranti ini nanti selain infrastruktur, dan kesehatan, pendidikan juga paling utama," ungkap anak angkat Menteri Freddy Numberi di era Presiden SBY ini.

Hingga hari ini, lanjut Jasman, sudah banyak anak-anak di kabupaten termuda di Riau bahkan sudah ratusan orang yang dikeluarkan dari Meranti untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dengan tujuan supaya bisa mengangkat kehidupan yang layak nantinya.

"Saya sendiri merasakan itu, dan hari ini alhamdulillah karena keluar dari Meranti dan keberuntungan memihak sehingga diangkat jadi anak Menteri dan dengan hubungan baik yang masih terjalin hingga saat ini mendapat dorongan dari beliau juga untuk maju Pilkada ini," ungkapnya lagi.

Lebih jauh diungkapkan Jasman pula bahwa, membangun Meranti tidak hanya cukup dengan menjadi orang baik, tidak hanya cukup menjadi orang pintar, tidak cukup juga hanya banyak relasi, tapi yang paling utama itu butuh keberanian, dengan keberanian semua itu bisa dilalui. Dengan keberanian Meranti bisa dilakukan terobosan-terobosan. Menurutnya pula, yang harus dilakukan adalah bagaimana membuat pondasinya dulu, harus punya peraturan daerah (Perda) nya dulu baru semuanya bisa berjalan.

"Meranti butuh pemimpin yang ekstra tak bisa kita hanya biasa-biasa saja, kalau hanya biasa-biasa saja tak maju kampung awak," ucap Jasman dengan logat melayu nya yang masih kental itu.

Kemudian lanjut Jasman, kalau hanya mengharapkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk membangun Meranti termasuk untuk pembayaran insentif pegawai dan lainnya tentu sulit. Untuk membangun Meranti harus membawa pihak luar dan harus punya visi menjadikan Meranti ini sebagai objek wisata kuliner sagu nasional untuk mendukung Meranti maju. 

"Karena dengan begitu APBD tidak luak atau bahasa orang kite ni tidak kopak. 

Karena dengan pihak ketiga Meranti ditetapkan oleh pusat sebagai pulau dan hasil sagu yang dijadikan sebagai objek kuliner sagu nasional, maka seluruh infrastruktur mulai dari transportasi, jalan, rumah-rumah ibadah, air bersih sampai ke hotel dan pelabuhan. Jadi kita ingin merangkai pulau kita harus ciptakan dulu Meranti ini punya nilai jual sehingga bisa Jakarta membangun Meranti tentu insentif tu tak akan terpotong lagi. Jadi, pemimpin itu harus mampu melihat potensi-potensi yang bisa menghasilkan dan bisa juga memperjuangkan Meranti kedepannya," pungkasnya.**



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan