Lingkungan

Kepala BNPB Ingatkan Pendekatan Humanis Lebih Efektif Cegah Karhutla

ilustrasi kebakaran

PEKANBARU - Langkah pencegahan Kebakaran Hutan Lahan (Karhutla) terbaik adalah pendekatan humanis kepada seluruh lapisan masyarakat. Tindakan hukum tegas memang sangat diperlukan. Namun pendekatan emosional dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan agama untuk menanamkan perlunya kesadaran agar tak membakar lahan jauh lebih penting.

Demikian dikatakan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo saat memberikan wejangannya di Gedung Daerah terkait pencegahan dan penanggulangan Karhutla khususnya di Riau, Kamis (7/2/19) malam.

Karena itu, seluruh pihak berkepentingan di Riau diharapkan mampu memaksimalkan perannya baik dalam hal pencegahan mau pun pengendalian Karhutla. Baik itu penegak hukum, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau manggala agni, instansi pemerintahan terkait lainnya, sampai unsur-unsur yang ada di tingkat bawah kelurahan dan desa sebagai ujung tombak.

Doni bahkan sempat meminta peran ulama agar diikut sertakan dalam melakukan pencegahan Karhutla melalui khotbah atau ceramah-ceramah di mesjid terkait Karhutla. 

"Kita inikan terutama kita di Riau mayoritas muslim, mari kita libatkan ulama-ulama kita. Saat ceramah atau khotbah sisipkan soal Karhutla ini. Tidak lama paling dua sampai tiga menit. Kalau semua terlibat Karhutla bisa kita cegah," ujar Doni.

Diakui Kepala BNPB, persoalan Karhutla yang terjadi di Indonesia termasuk Riau dalam beberapa tahun lalu sempat menjadi perhatian. Apalagi asap pekat dari Karhutla beberapa kali sampai ke negara tetangga Singapura. 

"Indonesia memang dikenal dengan daerah rawan bencana. Kita tahu kita tinggal di daerah pertemuan  lempeng, hamparan gunung juga tersebar yang mana semua itu berpotensi menimbulkan gempa dan tsunami. Nah Riau, memang aman dari hal ini, di sini juga punya spespikasi bencana yang tak kalah mengkhawatirkan jika dibiarkan, Karhutla termasuk beberapa daerah lainnya juga seperti Kalimantan. Kerugian akibat Karhutka pada 2015 lalu mencapai Rp250 triliun lebih. Berapa kerugian ini yang harus ditanggung," ungkap Doni.

"Karena itu, agar keseimbangan alam tetap terjaga. Hutan-hutan tetap berperan sesuai fungsinya, maka maka tidak ada pilihan kita harus menjaga alam, kemudian setelah itu alam yang akan menjaga kita," harap Doni.

Hadir pada kesempatan ini Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, Sekdaprov Riau Ahmad Syah Harofie, Danrem 031/WB, Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Bupati/walikota, Kepala BPBD Riau Edward Sanger serta berbagai undangan lainnya. (MC Riau)



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan