Opini

Kerusakan Ekosistem Mangrove Akibat Aktivitas Manusia

Penulis : Feny Herawati

Program Studi : Ilmu Kelautan

Perguruan Tinggi : Universitas Maritim Raja Ali Haji

Status : Mahasiswa

     Mangrove, apakah ada yang tahu mangrove? atau ada yang sudah pernah melihat mangrove? mungkin sudah tidak asing lagi  bagi kita mendengar kata mangrove. seperti yang kita ketahui, mangrove ini berada disekitar pesisir (perairan semi tertutup).

     Mangrove merupakan tumbuhan yang hidup di kawasan ekosistem pesisir dan dipengaruhi oleh aktivitas pasang surut, umumnya tumbuh dengan baik pada kawasan dengan substrat berupa lumpur. Mangrove hidup dengan membentuk suatu kawasan yang disebut dengan ekosistem mangrove/hutan mangrove.

     Proses identifikasi pada mangrove uumnya mudah untuk dilakukan karena setiap genus hampir memiliki tipe perakaran yang berbeda. Terdapat empat tipe perakaran yang dimiliki oleh mangrove secara umum yaitu tipe akar tongkat, cakar ayam, lutut dan papan. Seperti yang kita ketahui, Indonesia tercatat memiliki keanekaragaman mangrove yang tinggi yaitu sebesar 47 jenis mangrove sejati. Mangrove sejati yang umumnya ditemukan di perairan Indonesia umumnya berasal dari genus Avicenia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera dan Xylocarpus.

     Mangrove berfungsi sebagai habitat biota, sebagai tempat mencari makanan organisme, dan sebagai pelindung pantai/melindungi daratan dari ombak. (1)Secara fisik, mangrove berfungsi menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dari erosi laut (abrasi) dan instrusi air laut, dan mengolah bahan limbah. (2)Secara biologis, sebagai tempat habitat alami bagi berbagai biota. (3)secara ekonomis, sebagai sumber bahan bakar (arang kayu bakar).

      Ekosistem mangrove ini adalah tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan diantara makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut, dan didominasi oleh spesies pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan asin/payau (Santoso, 2000).

     Kerusakan ekosistem mangrove ini biasanya disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia. Pada umumnya kerusakan ekosistem mangrove disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak memperhatikan kelestarian mangrove. Salah satu penyebab terjadinya kerusakan terumbu karang akibat aktivitas manusia ialah:

1. Penebangan untuk keperluan kayu bakar yang berlebihan

2. Tambak

3. Permukiman

4. Industri dan pertambangan 

5. Hidrokarbon dan penambangan minyak di areal mangrove

6. Penebangan secara liar

     Dari beberapa artikel yang penulis baca, ekosistem mangrove salah satu ekosistem yang berada di wilayah pesisir indonesia. Menurut peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor  73 Tahun 2012, ekosistem mangrove merupakan sumber daya lahan basah wilayah pesisir  dan sistem penyangga kehidupan dan kekayaan alam yang nilainya sangat tinggi, oleh karena itu perlu upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan secara lestari untuk  kesejahteraan masyarakat seperti yang diketahui juga bahwa Indonesia memiliki hutan mangrove sebanyak 3 juta hektar. Kegunaan mangrove ini sangat banyak dibutuhkan untuk masyarakat di wilayah pesisir maupun di luar wilayah pesisir.



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan