Pemerintah Daerah

"Si Tajam" Sudah Hitam

Caption : Aktivitas di Jalan Alai-Mekong, Ahad (18/10/2020). Seorang pengendara sepeda motor melintas, dengan keranjang di belakang berisikan hasil pertanian/MASNUR

Infrastruktur jalan merupakan salah satu urat nadi bagi pergerakan ekonomi masyarakat. Oleh itu, ia menjadi skala prioritas pembangunan yang digerakkan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Laporan : Masnur, Selatpanjang

MENGENANG beberapa tahun lalu, jalan poros Alai-Mekong itu sangatlah merisaukan hati. Kondisinya dirasakan setiap orang yang lalu-lalang di sana. Karena ia menjadi akses darat penunjang aktivitas dan pergerakan ekonomi masyarakat.

Saban hari dilewati hingga ribuan kendaraan bermotor dari arah Pulau Merbau menuju Kota Selatpanjang, atau sebaliknya. Pengguna jalan juga beragam, mulai dari pedagang, aparat pemerintah, pekerja swasta, mahasiswa hingga masyarakat umum.

Salah satunya Agus Widodo (41), warga Pulau Merbau. Kini, dia tak lagi risau ketika menunggang kuda besi alias sepeda motornya melesat dengan kecepatan hingga 50 kilometer per jam saat melewati jalan di Dusun Air Merah Mekong, Alai, menuju ke Selatpanjang.

Pasalnya, jalan poros desa yang menghubungkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Kepulauan Meranti itu, kini sudah tidak lagi rusak dan berlubang. Kondisinya sudah bagus dan nyaman untuk dilalui.

Karena sudah mulus, kini pedagang warung sembako itu tidak lagi melihat lubang jalan yang sebelumnya tersebar merata di sepanjang jalan dan berpotensi membahayakan pengendara yang melintasinya.

Dulu, material kerikil tajam terkelupas dan berserak tak beraturan hampir di sepanjang jalan. Ditambah pula besi yang ikut timbul karena betonnya terkikis. Pastinya membuat seram dan ngeri bagi yang melintasinya. Tetapi, sekarang sudah menghilang. Begitupun debu yang biasanya mengganggu pandangan mata dan menusuk hidung, terlebih saat musim kemarau, kini lenyap. Saat musim penghujan tak ada lagi genangan air menutupi lubang-lubang pada jalan beton tersebut. 

Badan jalan sepanjang 3,68 kilometer yang membentang mulai dari Dusun Peleper hingga Jembatan Panglima Sampul di Desa Alai, kini wujud seram itu berubah menjadi hitam dan gagah karena telah diselubung aspal hotmix.

Agus teringat, saat dia melewati jalur ini ketika berbelanja barang dagangan ke Selatpanjang, Ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti sekitar empat tahun lalu. Ia seakan trauma dengan kejadian ban sepeda motor yang dikendarainya kerap bocor dan kempis akibat terkena batu runcing di jalan rusak itu.

Bapak dua anak ini bercerita, saat itu dirinya lebih memilih melintas dari jalan desa sebelah, Desa Batangmalas, kemudian baru mengarah ke Perumbi, Alai, lalu ke Selatpanjang. Jarak tempuhnya menjadi lebih jauh. Tetapi menurut Agus, kala itu akses jalan di sana lebih bagus.

"Dulu, jalan antar kampung itu (Alai-Mekong) rusak parah. Banyak yang hancur dan berpotensi membahayakan pengguna jalan. Beda sekarang, jalannya sudah bagus dan mulus," kenang Agus, Ahad (18/10/2020).

Persis disampaikan Sekretaris Desa Mekong, Sukemi, yang mengaku bahwa kondisi jalan mulus ini adalah mimpi masyarakat menjadi kenyataan. Mereka merasa bersyukur. Hampir seluruh masyarakat yang melintasi jalan itu, kini telah merasakan manfaatnya. Mewakili masyarakatnya, Kemi pun mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti di bidang bina marga tersebut.

"Infrastruktur jalan ini sangat menunjang aktivitas pendidikan, kesehatan, perekonomian hingga sosial budaya masyarakat. Kita sangat berterimakasih kepada Pemda yang telah memenuhi harapan masyarakat. Sekarang jalan poros Alai-Mekong mulus dan aktivitas masyarakat pun menjadi nyaman," ujarnya.

Khusus Desa Mekong, kata Kemi, hasil pertanian dan perikanan warga diangkut ke kampung sebelah, Desa Alai, atau ke Selatpanjang melalui akses jalan itu. Aktivitas ini yang membuat gairah perekonomian pasar terus menggeliat.

"Sangat berdampak. Begitu juga saat ada warga kami yang sakit, karena harus dibawa ke Puskesmas Alai, atau rujukannya ke RSUD Selatpanjang. Sekarang, dengan jalan ini bagus, akses ke Ibukota lebih mudah, dan waktu tempuh lebih singkat," bebernya.

Jalan Alai-Mekong ini ditingkatkan pada tahun 2017. Proses peningkatan jalan yakni dibase B kemudian base A, lalu di hotmix. Badan jalan sepanjang 3,68 kilometer itu menelan dana sebesar Rp 14.563.307.000 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan.

Itu baru Alai-Mekong. Masih banyak infrastruktur jalan maupun jembatan, baik yang sudah selesai maupun sedang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kepulauan Meranti. Perlahan tapi pasti. Setiap tahapan pembangunan yang kondisi sebelumnya sangat memprihatinkan, kini mulai membaik dan memadai bagi masyarakat.

Kepala Bidang Bina Marga di DPUPRPKP, Fajar Triasmoko MT mengatakan bahwa, tahun 2020 ada beberapa wilayah mendapat perbaikan dan peningkatan jalan. Beberapa ruas dibangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten, maupun Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Jadi, ada 12 ruas jalan yang dilakukan peningkatan (tahun 2020, red). Tujuh diantaranya sudah selesai 100 persen, dan sisanya masih dalam tahap pengerjaan," sebutnya.

Fajar mengungkapkan, pihaknya berusaha maksimal dalam menggaet DAK dari pemerintah pusat. Langkah tersebut mengingat minimnya kemampuan keuangan daerah. Seperti tahun 2020 ini, tidak kurang Rp 43,4 miliar kegiatan DAK sedang proses pengerjaan.

"Perjuangan kita mendapatkan porsi anggaran dari pemerintah pusat ini memang tidak mudah. Banyak proses yang harus dilalui. Namun, ini harus dilakukan. Kita terus jemput bola agar pembangunan tetap berlanjut. Semua ini demi memberikan akses transportasi yang lebih baik kepada masyarakat," ucap Fajar.

Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, mengaku memang menjadikan pembangunan infrastruktur jalan sebagai prioritas. Menurutnya, dengan membangun jalan-jalan poros, maka akan membuka isolasi bagi desa-desa. Aksesibilitas transportasi, kegiatan ekonomi, pendidikan dan pelayanan kesehatan dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat.

Hingga penghujung tahun 2020, dari total 929.412 kilometer jalan kabupaten, setidaknya 533.814 kilometer atau sekitar 61,61 persen jalan di daerah ini dalam kondisi mantap (baik dan sedang), dan 366.059 kilometer atau 39,39 persen kondisi belum mantap (rusak ringan dan rusak berat).

Rinciannya, kondisi baik (aspal/penetrasi/makadam) 80.603 kilometer atau 8.67 persen, kondisi sedang (perkerasan rigid/beton) 482.750 kilometer atau 51.94 persen, rusak ringan (telford/kerikil) 219.729 kilometer atau 23.64 persen, dan rusak berat (tanah/belum tembus) 146.330 kilometer atau 15.74 persen.

Dengan semakin lancarnya akses dari desa ke kabupaten, orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu berharap dapat membuka isolasi daerah yang akan berdampak pada meningkatnya taraf hidup dan ekonomi masyarakat. Sehingga, penuntasan masalah kemiskinan yang terus digesa oleh Pemda bisa berjalan dengan baik.

"Pembangunan jalan yang representatif memang menjadi fokus dan kita harapkan dapat lebih meningkatkan taraf kesejahteraan dan ekonomi masyarakat yang didukung oleh mudahnya akses. Disamping membuka keterisoliran yang menjadi fokus kita," ujarnya.

Terlebih jika mayoritas mata pencaharian masyarakat di wilayah itu bekerja sebagai petani. Kata Irwan, akses petani ke pasar untuk menjual hasil pertanian tidak boleh terhambat oleh masalah infrastruktur.

Bupati dua periode ini pun berharap, infrastruktur yang sudah diperbaiki dan dibangun dapat dijaga dengan baik. Sehingga, manfaatnya bisa lebih lama dirasakan oleh seluruh stakeholder, khususnya warga yang berada di daerah tersebut. Setidaknya, itu jua lah menjadi kado selama kepemimpinannya. 

"Saya berharap kepada seluruh masyarakat agar berperan aktif dalam semua pembangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti. Ini dilakukan supaya pembangunan apapun bisa terawat dan terawasi," timpal Irwan.***



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan