LABUHAN TANGGA BESAR - Posko Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dinilai penting bagi Pemerintah Kepenghuluan Labuhan Tangga Besar. 

Meski angka kasus positif Covid-19 terbilang masih rendah yaitu satu kasus, Pemerintah Labuhan Tangga Besar tetap mendirikan Posko Penanganan Covid-19 agar kasus positif tidak melonjak. 

Hasanudin Penghulu Labuhan Tangga Besar menyebutkan bahwa Posko Penanganan Covid-19 yang didirikan merupakan kebijakan pada saat anggaran dana desa belum turun. 

Hal ini tegasnya, agar masyarakat yang akan keluar masuk wilayah Labuhan Tangga Besar diharuskan memiliki surat test rapid antigen. Bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas. 

"Untuk menerapkan kebijakan ini, kami akan berkoordinasi dengan RT yang ada di Labuhan Tangga Besar," ucap Penghulu, Senin (03/05/2021).

Posko Penanganan Covid-19 yang didirikan juga anjuran dari Pemerintah melalui Kemendagri untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro sampai ke tingkat RT. 

"Kita sebagai pemimpin harus pandai mengambil kebijakan disaat kondisi darurat seperti ini. Karena dana Penanganan Covid-19 sudah dianggarkan yaitu delapan persen dari Dana Desa namun anggaran belum turun," jelas Hasanudin. 

Posko yang didirikan sudah disiapkan dengan matang untuk beroperasi selama 24 jam. Ini jelasnya, mengingat Provinsi Riau sudah berada di urutan pertama kasus Covid-19 di Sumatera, dan urutan keempat di Indonesia. Sementara Rohil berada di urutan kedua di bawah Kota Pekanbaru yang berada di urutan pertama di Provinsi Riau. 

"Apabila masyarakat masih menganggap sepele masalah Covid-19 ini, maka bisa jadi Rohil nanti berada di urutan pertama," ujar Hasanudin. (rif) 

 Editor : Abdul Arif Rusni