Opini

Diaspora Melayu Indonesia

Nama Penulis : Artha Uli Febriana Panggabean
Universitas Riau
Jurusan : Budidaya Perairan

Diaspora = Bermigrasi
Diaspora merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk kepada bangsa atau penduduk yang terdorong/terpaksa meninggalkan bangsa/daerah aslinya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih maju dalam segala aspek.

Istilah diaspora awalnya digunakan oleh orang orang Yunani kepada warga suatu kota kerajaan yang bermigrasi ke wilayah jajahan, dengan maksud kolonisasi untuk mengasimilasikan wilayah itu ke dalam kerajaan.

Menurut Robert Cohen, diaspora dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori, dengan menggunakan analogi tukang tanam :
1.wedding ( menyiangi ) : penyebaran penduduk karena menjadi korban atau pengungsi karena konflik sosial maupun politik
2. sowing ( menabur benih ) : terjadi karena kolonialisme
3.transplanting ( menyetek ) : berkaitan dengan tenaga kerja dan pelayanan
4.layering ( melapisi ) : terjadi karena perdagangan, bisnis, dan kerja profesional
5.cross-pollinating ( membiakkan serbuk ) : berkaitan dengan faktor budaya dan fenomena masyarakat postmodernisme.

Melayu ialah salah satu dari bangsa dalam keluarga rumpun bangsa yang sangat luas yang dikenal sebagai Melayu-Polinesia ataupun Austronesia. Melayu berasal daripada Yunnan dan Taiwan. Definisi Melayu menjadi berdasarkan budaya dan adat, dimana orang Melayu adalah orang yang mempunyai etika, tingkah laku, dan adat Melayu.

Istilah Melayu ditafsirkan oleh UNESCO pada tahun 1972 sebagai suatu suku bangsa Melayu yang mendiami Semenanjung Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Madagaskar. Melayu juga dapat diartikan sebagai sebuah negeri yang mula mula didiami, berada di sekitar atau tepian sungai dan mendapat banyak hujan.

Menurut Muchtar Lutfi, “Melayu” terbagi menjadi tiga pengertian.
Pertama, Melayu dalan arti satu ras di antara ras-ras lain.
Kedua, Melayu dalam arti sebagai suku bangsa.
Ketiga, Melayu dalam pengertian suku atau etnis.

Melayu di Indonesia sudah tersebar hampir ke semua pulau dari Sabang sampai Merauke. Dalam pwjalan sejarah, banyak orang Minangkabau yang merantau ke berbagai wilayah luar Minangkabau dimana sebagian wilayah itu adalah wilayah Melayu. Meskipun begitu, banyak pula masyarakat Minangkabau, Batak, dan Dayak yang berpindah ke wilayah pesisir timur Sumatera serta sebagian pesisir barat Sumatera dan pantai barat Kalimantan yang mengaku sebagai orang Melayu.

Di Indonesia, jumlah suku Melayu sekitar 15% dari seluruh populasi, yang beberapa akbar mendiami provinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Bleitung, dan Kalimantan Barat.

Orang Melayu datang dari Yunnan ke Kepulauan Melayu menerusi tiga gelombang yang utama, yaitu orang Negrito, Melayu Proto, dan Melayu Deutro.
•Orang Negrito : penduduk paling awal di Kepulauan Melayu, dipercayai berasal daripada golongan Austronesia di Yunnan. Mereka dikatakan berada di sini sejak 1000SM berdasarkan penerokaan arkeologi di Gua Cha, Kelantan.
•Melayu Proto : orang melayu ini berasal dari Asia Tengah. Perpindahan tersebut (yang pertama) diperkirakan pada tahun 2500 SM, mereka ini kemudian dinamai sebagai Melayu-Proto. Peradaban orang Melayu-Proto ini lebih maju sedikit dariapada orang Negrito. Orang Melayu-Proto telah pandai membuat alat bercucuk tanam, membuat barang pecah belah, dan alat perhiasan kehidupan mereka berpindah randah. Zaman mereka ini dinamai Neolitik atau Zaman Batu Baru. Melayi Proto juga dikenali sebagai Melayu Negosiddek. Melayu Negosiddek ini mahir dalam bidang lautan tetapi tidak pandai berenang.
•Melayu Deutro : perpindahan penduduk yang kedua dari Asia yang dikatakan dari daerah Yunan diperkirakan berlaku pada tahun 1500 SM. Mereka dinamai Melayu-Deutro dan telah mempunyai peradaban yang lebih maju daripada melayu proto. Melayu-Deutro telah mengenal kebudayaan logam. Mereka telah menggunakan alat perburuan dan pertanian daripada besi. Zaman mereka ini dinamai Zaman Logam, mereka hidup di tepi pantai dan menyebar hampir di seluruh kepulauan melayu ini. Kedatangan orang Melayu-Deutro ini dengan sendirinya telah mengakibatkan perpindahan orang Melayu-Proto ke pedalaman sesuai dengan cara hidup mereka yang berpindah randah. Berlainan dengan Melayu-Proto, Melayu Deutro ini hidup secara berkelompok dan tinggal menetap di suatu tempat. Mereka yang tinggal di tepi pantai hidup sebagai nelayan dan sebagian lagi mendirikan kampung berhampiran sungai dan lembah yang subur. Hidup mereka sebagai petani dan memburu binatang. Orang Melayu Deutro ini telah pandai bermasyarakat, mereka biasanya memilih seorang ketua pemerintahan dan sekaligus ketua agama. Agama yang mereka anut itu adalah Animisme.
Orang Melayu di Riau ber-diaspora (bersebar) ke pelosok Nusantara dengan ciri budayanya sendiri. Kondisi tersebut membuktikan bahwa kini dan masa depan orang Melayu merupakan khasanah umat manusia yang bernilai luhur. Diaspora oarang Melayu ini berpangkal dari keinginan untuk membangun negeri supaya masyarakatnya memperoleh kesejahteraan. Ungkapan tua-tua tentang Diaspora Melayu :
“Mencencang air tidak akan pernah putus”

Beberapa suku Melayu yang ada di wilayah Indonesia :
1. Melayu Siak
2. Melayu Belitung
3. Melayu Pesisir
4. Melayu Asahan
5. Melayu Sintang
6. Melayu Kerinci
7. Melayu Berau
dan masih banyak lagi
Sekian pembahasan mengenai Diaspora Melayu, semoga informasi ini berguna dan bisa menambah wawasan pembaca.

 

 



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan