Lingkungan

Langka, Sapi Milik Kabag HumasPro Meranti Lahirkan Kembar Betina

Kabag HumasPro Kepulauan Meranti Hery Saputra SH saat melihat kondisi sapinya

MERANTI - Penerapan Inseminasi Buatan (IB) atau proses kawin suntik pada sapi Peranakan Ongole (PO) dalam program Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi wajib Bunting (Upsus Siwab) di Kepulauan Meranti berjalan dengan baik dan membuahkan hasil.

Hal ini terbukti dengan bertambahnya populasi hewan ternak sapi. Bahkan ada sapi yang melahirkan anak sapi kembar.

Salah seekor sapi milik Kabag HumasPro Setdakab Kepulauan Meranti Hery Saputra SH yang juga masuk kedalam program Upsus Siwab melahirkan anak sapi kembar betina. Hal tersebut dianggap keberuntungan oleh para peternak sapi.

"Sangat jarang ada sapi melahirkan anak kembar. Bisa satu dibandingkan seribu. Saya saja tahu setelah anak pertama lahir lalu berikutnya lahir lagi," kata Hery Saputra, Minggu (21/4/2019).

Laki-laki yang akrab disapa Ery Gading itu  juga mengatakan keberuntungan yang diharapkan adalah adanya keberkahan.

"Biasanya dalam satu kampung belum tentu ada sapi yang melahirkan anak kembar. Ini keberuntungan untuk para peternak. Percaya kalau membawa keberkahan, apalagi jika anaknya betina semua," jelas Hery.

Kepala Bagian HumasPro itu juga mengatakan, dia tidak akan menjual indukannya, dan akan merawatnya sendiri.

"Sapi itu akan dijadikan bibit budidaya untuk menambah calon induk di kandang. Biasanya jika sekali melahirkan anak kembar maka nanti bisa saja akan melahirkan kembar lagi. Jadi sayang kalau dijual," tuturnya.

Dengan lahirnya sapi kembar tersebut, total sapi ternak miliknya itu berjumlah sebanyak 19 ekor.

Dengan keberhasilan tersebut, Hery mengucapkan terimakasih atas program yang telah dijalankan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Peternakan. Dan tidak lupa juga terhadap petugas IB di lapangan.

"Terimakasih kepada dinas, dan tidak lupa pula kepada petugas lapangan pak Dulhadi yang sudah melakukan penyuntikan IB selama ini, serta rutin dalam melakukan pemeriksaan kebuntingan sapi ," kata Hery.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Peternakan, Jaka Insita mengatakan program IB ini memudahkan peternak untuk mendapatkan keturunan ternak sapi yang berkualitas genetik tinggi‎.

Tak hanya itu, tambahnya, ‎kawin suntik pada ternak sapi ini dapat memberikan keuntungan yakni menghemat biaya pemeliharaan pejantan, biaya relatif murah untuk mendapatkan bibit sapi yang bagus. Selain itu, mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina, dan dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik.

Selain itu, katanya, ‎Ini merupakan salah satu cara efektif atau strategi yang perlu dilakukan untuk mewujudkan tercapainya program swasembada daging melalui peningkatan populasi dan produktivitas ternak sapi.

"Jadi tak perlu membeli sapi pejantan yang harganya relatif mahal. Program ini juga dimaksudkan untuk mendukung program nasional menambah populasi sapi menuju swasembada daging," ungkapnya. (red)



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan