MERANTI - Wakil Ketua DPRD Kepulauan Meranti, H Khalid Ali SE melaksanakan silaturahmi dan reses di Kecamatan Pulau Merbau, Senin (16/12/2019).

Ratusan masyarakat antusias memadati lokasi acara yang digelar di wilayah RT01/ RW02 Desa Kuala Merbau.

Dalam penyampaiannya, Khalid Ali meminta masyarakat menyampaikan aspirasinya di agenda silaturahmi dan sesesnya pada sidang pertama sejak duduk di kursi DPRD Kepulauan Meranti.

"Saya bisa berdiri di sini, itu berkat dukungan dari masyarakat, berkat kepercayaan masyarakat kepada saya untuk menjadi wakil atau perpanjangan tangan masyarakat demi untuk pembangunan daerah kita agar lebih maju kedepannya," ungkapnya.

Menurutnya, reses ini wajib dilaksanakan guna menampung aspirasi masyarakat. Setelah reses, apa yang disampaikan masyarakat akan disampaikan pada rapat paripurna DPRD akan datang.

Berbagai persoalan disampaikan perwakilan masyarakat ke politisi PDI Perjuangan itu. Salah satu diantaranya terkait nasib guru honorer.

Dikatakan Khalid Ali, mengenai nasib guru honor pihaknya sudah menyampaikan pada tiap pertemuan, baik itu pertemuan di kabupaten, provinsi bahkan ke pusat.

"Juga telah kita sampaikan ke Mensos dan Menpan, mudah-mudahan apa yang kita perjuangkan selama ini akan membuah kan hasil," ujarnya.

Disamping itu, Ketua PAC Pulau Merbau H M Yusuf, dalam sambutannya berharap pihak DPRD memperhatikan potensi di yang ada di Desa agar bisa mendongkrak ekonomi masyarakat.

Hamdan, Ketua BPD mengucapkan terima kasih kepada DPRD dengan semangatnya memperjuangkan nasib guru honor madrasah.

"Kami masyarakat Kuala Merbau juga mengharapkan dukungan dari DPRD agar apa yang kami cita-citakan bisa tercapai. Dimana kami dari masyarakat, BPD dan Pemdes telah berencana untuk meningkatkan lagi potensi wisata pantai Beting Beras yang ada di desa kami, karena pantai Beting Beras ini sudah banyak dilirik namun sampai saat ini belum ada dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan lagi potensinya," ujarnya.

Untuk itu, kata Hamdan masyarakat berharap kepada DPRD agar bisa mensuport dalam program desa baik itu masalah pendidikan agama maupun dalam meningkatkan potensi desa. (rls)