Opini

Mengenal Lebih Dekat Si Bintang Mengular (Ophiuroidea)

Rifai Dimas Trisna Pratamayuda

Penulis : Rifai Dimas Trisna Pratamayuda
Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji
Prodi Ilmu Kelautan

BINTANG mengular atau Ophiuroidea merupakan kelompok biota laut yang termasuk kedalam filum ekhinodermata yang habitatnya berada di dasar perairan (bentik). Hewan ini biasanya bersembunyi (dwelling habit) di dasar.

Bintang mengular ini memiliki kemiripan dengan bintang laut, karena bentuk tubuh keduanya sama-sama bersimetris pentaradial. Tubuhnya berbentuk cakram yang dilindungi dengan cangkang kapur keping serta dilapisi granula dan duri-duri.

Dari tubuhnya yang cakram itu, terdapat 5 atau lebih tangan yang memanjang dan flleksibel. Gerakan tangannya seperti ular sehingga dikenal dengan bintang ular.

Bintang mengular biasanya berada di ekosistem terumbu karang, atau hidup bebas di dasar perairan lepas pantai. Di daerah ekosistem terumbu karang, biota ini ada di berbagai habitat seperti karang hidup, karang mati, pecahan karang, dan daerah lamun.

Suku yang dominan di daerah terumbu karang adalah Ophiocomidae, Ophiothricidae, Ophiolepididae, Ophiodermatidae, Ophionereidae, Ophiomyxidae. Sedangkan di daerah lereng terumbu bagian luar (outer reef slope), terdapat suku Gorgonocephalidae dan Euryalidae.

Hewan ini bergerak dengan cepat dan dapat bersembunyi di dalam pasir atau celah bebatuan apabila mengalami gangguan dari predator atau menghadapi cuaca yang ekstrim. Hewan ini juga dapat memutuskan lengannya jika merasa terancam dengan adanya predator.

Bintang mengular ini memiliki peran dalam perairan sebagai pemakan sampah yang mengandung bahan organik. Hewan ini juga memiliki peran penting bagi suatu ekosistem yaitu sebagai anggota biota bentik dan kelompok ini merupakan sumber makanan untuk ikan dan kepiting yang hidup di daerah terumbu karang zona intertidal. 

Menurut WARNER (1982), kelompok bintang mengular (Ophiuroidea) mempunyai dua macam cara makan. Pertama kelompok pemakan detritus seperti, suku Ophiocomidae, Ophiactidae, dan Ophiothricidae. Kelompok kedua adalah bintang mengular pemakan fauna berukuran kecil atau kelompok karnivora, seperti suku Ophiomyxidae, Ophiodermatidae, dan Ophiolepididae. Sedangkan bintang mengular yang mempunyai banyak tangan dengan bentuk percabangan mirip keranjang (basket stars) merupakan pemakan plankton. Salah satu jenisnya yang sering didapatkan di lereng terumbu adalah Astroboa nuda.

Bintang mengular mempunyai kelamin yang terpisah. Hewan jantan dan hewan betina masing-masing melepaskan telur dan sperma ke massa air di sekitarnya pada saat musim memijah. Selain reproduksi seksual, bintang mengular juga mengenal reproduksi aseksual, yaitu individu yang terpotong dua pada bagian cakramnya akan tumbuh menjadi 2 individu baru. Hal itu dapat terjadi karena apabila pada perairan tersebut kekurangan persediaan makanan.

Dengan adanya bintang ular di perairan dapat menyebabkan ekosistem yang ada di perairan tetap terjaga, sehingga ekosistem mengalami keseimbangan. *



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan