Opini

Kearifan Lokal Masyarakat Melayu Pulau Merbau Dalam Memanfaatkan Alam

Penulis : Wahyu Romadhan Mahasiswa Unversitas Riau Jurusan: Budidaya Perairan

Alam Melayu
Alam Melayu adalah sebuah konsep atau ungkapan yang telah digunakan oleh penulis dan kelompok yang berbeda dari waktu ke waktu untuk menunjukkan beberapa pengertian yang berbeda, yang berasal dari beragam interpretasi Mengenai Kemelayuan, baik sebagai kelompok rasial, sebagai suatu kelompok linguistik, atau sebagai kelompok kultural politik. Penggunaan istilah "Melayu" di sejumlah besar konseptualisasi terutama didasarkan pada pengaruh budaya Melayu lazim, yang terwujud secara khusus melalui penyebaran bahasa Melayu di Asia Tenggara seperti yang diamati oleh kekuatan kolonial yang berbeda selama Zaman Penjelajahan.

Kearifan lokal
kearifan lokal adalah cara dan praktik yang dikembangkan oleh sekelompok masyarakat yang berasal dari pemahaman mendalam mereka akan lingkungan setempat yang terbentuk dari tinggal di tempat tersebut secara turun-menurun.

Komposisi etnis di P.Merbau masih mayoritas oleh suku melayu asli, ada juga dari suku perantawan seperti dari suku bugis, padang,dan jawa. dengan jumlah penduduk saat ini diperkirakan berjumlah 15.309 jiwa yang tersebar di 7 desa.

Hampir seluruh masyarakat merbau masih banyak bergantung dan memanfaatkan hasil alam baik itu perairan yang berupa hasil tangkapan ataupun perkebunanh untuk mendapatkan sumber matapencarian.

Struktur Perekonomian Disktrik P.Merbau
Berlandaskan akbarnya kontribusi sektor-sektor perekonomian terhadap pembentukan PDRB kawasan perencanaan terdapat beberapa sektor-sektor utama, yaitu :

SektorPertanian
Komoditi padi-padian (padi sawah) seluas 200 Ha (7,47%) dengan total produksi 757,9 ton. Komoditi Umbi-umbian/biji-bijian (ubi kayu, Jagung, Ubi jalar) 79 Ha dengan total produksi sebesar 1.064,78 ton. Komoditi sagu seluas 2400 Ha dengan total produksi 51.360 ton.

SektorPerkebunan
Komoditi perkebunan rakyat yang telah diusahakan meliputi: karet 7.895 Ha, Kelapa 2.225 Ha, kopi 34 Ha, coklat 14 Ha, Kapuk/randu 1 Ha. Total lapang areal perkebunan di kawasan perencanaan 10.153,5 Ha atau 7,53% dari total lapang areal kawasan perencanaan Disktrik Merbau.

SektorPerikanan
Usaha perikanan di kawasan disktrik Merbau didominasi oleh usaha perikanan laut, berupa penangkapan diperairan/laut bebas dan budidaya tambak serta jaring terapung, sedangkan untuk perikanan air tawar belum banyak diusahakan. Potensi ikan di kawasan perencanaan berupa ikan kakap, tenggiri, parang, biang-biang, lome, udang, kepiting, gerot pari, kurau, malong, duri dan talang-talang. Jenis ikan tawar yang dibudidayakan yaitu jenis ikan mas dan mujair nila.

Pengolahan Hutan
Lapang hutan di kawasan perencanaan sampai 90.874 Ha (67,73% dari total lapang area kawasan perencanaan) berupa hutan negara yang tersebar di Pulau Padang (65.908 Ha) dan di Pulau Merbau (24.966 Ha).

Mangrove
Bagi masyarakat pesisir Pulau Merbau mangrove pun memiliki arti yang sangat penting mengingat posisi pulau tersebut berada di sisi terluar yang berbatasan dengan Selat Malaka serta memiliki banyak sungai yang dalam. Hal ini menyebabkan kapal atau perahu bermotor menjadi alat transportasi yang sangat penting, namun juga menjadi ancaman bagi wilayah perlintasan kapal atau perahu tersebut. Lintasan kapal atau perahu bermotor tersebut menyebabkan timbulnya ombak atau gelombang yang cukup kuat sehingga menyebabkan abrasi Keberadaan mangrove sangat penting mengingat perakaran mangrove yang dapat menstabilkansubstrat.
Pulau Merbau memiliki mangrove di hampir sepanjang pantainya. Pulau Merbau memiliki 5 jenis mangrove dari dua titik pengamatan, yaitu Avicenia alba (Aa). Rhizopora apiculata (Ra), Rhizopora mucronata (Rm), Sonneratia alba (Sa), dan Sonneratia marina(Sm).

Ekosistem mangrove Pulau Merbau dan yang memiliki luasan cukup besar menyimpan banyak potensi untuk dimanfaatkan. Adapun potensi yang dapat dimanfaatkan dari ekosistem mangrove tersebut antara lain :
Kayu mangrove untuk bangunan, perahu sertaarang
Buah mangrove untukdikonsumsi
Substrat mangrove untukbudidaya
Ekowisatamangrove
Penahangelombang



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan