Opini

Kearifan Lokal Masyarakat Melayu, Oleh: Muhammad Raihan Al-baqi

Nama Penulis : Muhammad Raihan Al-baqi
Ptn : Universitas Riau
Jurusan : Budidaya Perairan

Ruang lingkup kebudayaan memang sangat luas, namun salah satu aspek yang berkaitan erat dengan kebudayaan adalah kearifan lokal. Kearifan lokal ini berkaitan dengan bueaya tertentu dan mencerminkan cara hidup masyarakat terntentu.

Secara etimologi, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata, yakni kearifan (wisdom) dan lokal (local). Sebutan lain untuk kearifan lokal di antaranya adalah kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat (local knowledge) dan kecerdasan setempat (local genious).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kearifan berarti kebijaksanaan, kecendekiaan sebagai sesuatu yang dibutuhkan dalam berinteraksi.

Definisi Menurut Para Ahli
1. Dilansir dari buku Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat (2015) karya Meinarno,dkk kearifan lokal adalah cara dan praktik yang dikembangkan oleh sekelompok masyarakat yang berasal dari pemahaman mendalam mereka akan lingkungan setempat yang terbentuk dari tinggal di tempat tersebut secara turun-menurun.

2. Selain itu juga menemukan pendapat dari Apriyanto, kearifan lokal adalah berbagai nilai yang diciptakan, dikembangkan dan dipertahankan oleh masyarakat yang menjadi pedoman hidup mereka, pedoman ini bisa tergolong dalam jenis kaidah sosial, baik secara tertulis ataupun tidak tertulis. Akan tetapi yang pasti setiap masyarakat akan mencoba mentaatinya. 

3. Kemudian pendapat dari Rahyono dalam Kearifan Budaya dalam Kata (2009) mendefinisikan kearifan lokal sebagai kecerdasan manusia yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat. Artinya, kearifan lokal disini adalah hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat yang lain.

Kearifan lokal muncul dari dalam masyarakat sendiri, disebarluaskan secara non-formal, dan dimiliki secara kolektif oleh masyarakat yang bersangkutan. 
Selain itu, kearifan lokal juga dikembangkan selama beberapa generasi dan tertanam di dalam cara hidup masyarakat yang bersangkutan sebagai sarana untuk mempertahankan hidup.

Fungsi Kearifan Lokal
Kearifan lokal dipandang sangat bernilai dan mempunyai manfaat tersendiri dalam kehidupan masyarakat. Sistem tersebut dikembangkan karena adanya kebutuhan untuk menghayati, mempertahankan, dan melangsungkan hidup sesuai dengan situasi, kondisi, kemampuan, dan tata nilai yang dihayati di dalam masyarakat yang bersangkutan.

Dengan kata lain, kearifan lokal tersebut kemudian menjadi bagian dari cara hidup mereka yang arif untuk memecahkan segala permasalahan hidup yang dihadapi. Berkat kearifan lokal, mereka dapat melangsungkan kehidupannya, bahkan dapat berkembang secara berkelanjutan.

Adapun fungsi kearifan lokal terhadap masuknya budaya luar, sebagai mana mengutip Rohaedi Ayat dalam Kepribadian Budaya Bangsa (1986), adalah sebagai berikut.
1.Sebagai filter dan pengendali terhadap budaya luar.
2.Mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
3.Mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli.
4.Memberi arah pada perkembangan budaya.

Dimensi Kearifan Lokal 
Kearifan lokal memiliki enam dimensi, yaitu sebagai berikut. 
1.Dimensi pengetahuan lokal
2.Dimensi niilai lokal .
3.Dimensi keterampilan lokal.
4.Sumber daya lokal.
5.Dimensi mekanisme pengambilan keputusan lokal.
6.Dimensi solidaritas kelompok lokal

Masyarakat Melayu Jambi
 Provinsi Jambi merupakan satu dari sepuluh provinsi yang berada dalam kawasan daerah   yang terkenal dengan nama Andalas (sekarang Sumatera).  Di  provinsi Jambi terdapat 11 kabupaten, yakni: Kerinci, Merangin, Sarolangun, Batanghari, Muaro  Jambi,  Muaro Bungo,  Tanjung Jabung  Barat,  Tanjung  Jabung  Timur, Kota Jambi, Tebo, dan Kota Sungai Penuh. Sejarah mencatat bahwa Provinsi  Jambi sudah ada  sejak ratusan tahun silam.

Penduduk Jambi didominasi  oleh  etnis  Melayu  dengan berbagai suku, diantaranya: Suku Kerinci, Suku Bathin, Suku Bangsa Dua Belas, Suku  Penghulu, dan  Suku Anak Dalam. Selain itu terdapat pula kelompok minoritas yang berasal dari etnis  pendatang  seperti:  Jawa,  Bugis, Aceh,  Cina,  Eropa,  Turki,  India,  dan dari keturunan Arab. Tidak hanya keberagaman etnis,  masyarakat  Melayu Jambi juga kaya akan budaya.

Kearifan lokal pada cerita rakyat Jambi. Cerita rakyat tersebut adalah; Tupai jenjang (Kerinci), Sawo besak (Kerinci), Legenda batu panjang (Kota Sungai Penuh),  Legenda Syekh Abdul Kadir Jaelani (Merangin), Burung tiung (merangin), Siamang  putih  (Merangin).
Selain cerita rakyatt, kearifan lokal yang ditemukan adalah ; Bertutur halus dan lembut, berkias, solidaritas sosial, kesetian, patuh, memakan  sirih,  jamuan, perjodohan, merantau, menepati janji, gotong royong, kerjasama, ritual, saling berbagi, musyawarah  mufakat, rasa setia, menghormati orang lain, persahabatan, bijaksana, kerja keras, dan menjaga alam.

Beberapa kearifan lokal kita lainnya, semisal hutan kepungan silang, telah mampu mempertahankan produksi madu lebah hutan asli. Sistem eding (hutan perantara) dalam sistem ladang bepindah, mencegah hutan monokultur, erosi, dan banjir. Manggota kuaran (di Kuantan dan Kampar), telah pula menjaga pelestarian burung kuaran (sejenis burung berebah) tapi saat ini telah punah karena diburu dengan senapan angin. Pacujalur, mendidik masyarakatnya untuk selalu menjaga dan memelihara pokok-pokok kayu dirimbo gano, Mararuah, menjaga produksi ikan sungai. Batobo/botobo, sistem arisan pertanian yang menjaga efisiensi waktu, biaya, dan hubungan silahturahi. Sistem peletarian hutan oleh suku-suku asli.Pengelolaan hutan ulayat dengan sistem rimbo larangan,dan ratusan atau mungkin ribuan lainnya yang terbukti ampuh diterapkan sejalan dengan kehidupan modern saat ini. 

Uraian di atas memberi sedikit gambaran kepada kita, betapa nenek moyang dan ilmu pengetahuanmasyarakat kita telah berkembang jauh ke depan melampaui zamannya, dan kearifan lokal bukanlah suatu yang ditemukan dan dikembangkan dalam jangka waktu yang instan. Tetapi memakan waktu, pengalaman, dan "ujicoba" yang beratus-ratus tahun.

Sekian pembahasan yang dapat saya jelaskan mengenai Kearifan lokal Masyarakat Melayu, saya harap informasi ini berguna bagi para pembaca yang ingin mengetahui apa itu kearifan lokal dan fungsi kearifan lokal.

Terimakasih



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan