MERANTI - Pesta Sungai Bokor 2023 akan dilaksanakan pada 28 hingga 29 November 2023 di lapangan sepakbola Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Pesta Sungai Bokor akan diwarnai dengan berbagai kuliner berbahan dasar sagu yakni 101 resep dasar sagu. Sagu merupakan tanaman asli Indonesia yang dapat menjadi alternatif pangan nasional. 

Sejak zaman dahulu, sagu telah menjadi pangan utama masyarakat kawasan timur Indonesia. Bahkan, kini telah banyak bentuk produk turunan dari sagu. Pesta ini kerap kali memancing kehadiran wisatawan dalam dan luar negeri. Banyaknya wisatawan membuat perekonomian berputar selama kegiatan berlangsung di Desa Bokor.

Perhelatan ini juga akan menampilkan persembahan dari Roslan Madun penyanyi dari Malaysia, Senduduk Putih dari Kabupaten Bengkalis, Keletah Bertengkar dari Selatpanjang, Sanggar Bathin Galang asal Desa Bokor, dan berbagai penampilan kesenian lainnya. 

Desa wisata budaya bokor adalah sebuah desa yang memiliki kebudayaan yang masih melekat sejak dulu. Sehingga kebudayaan ini dikemas menjadi suatu event yang dikemas dalam sebuah pesta sungai bokor 2023 yang diselenggarakan oleh Daya Desa, Susita, S.Pd bersama masyarakat Desa Bokor dari program pemajuan kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

Ketua panitia pelaksana, Susita mengungkapkan bahwa persiapan untuk Pesta Sungai Bokor hampir rampung dan pihaknya akan terus mempersiapkan secara maksimal.

"Untuk persiapan kita sudah 90 persen. Kita masih menunggu keputusan dari Kementerian berapa orang yang datang nantinya," ungkap Susita, Rabu (22/11/2023).

Dia juga berharap agar kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut bisa berjalan dengan lancar.

"Mudah-mudahan kegiatan Pesta Sungai Bokor di tahun 2023 ini bisa berjalan dengan lancar dan berlangsung dengan meriah nantinya," harapnya.

Sementara itu, Pembina Sanggar Bathin Galang, Sopandi, S.Sos mengharapkan agar event Pesta Sungai Bokor ini menjadi kalender resmi nasional.

"Karena muatan lokalnya sangat jelas sekali, sesuai ciri khas masyarakat Melayu Pesisir Riau," tutur pria yang akrab disapa Atah Pandi yang juga anggota DPRD Kepulauan Meranti saat ini. (red)