DUMAI - Wakil Ketua Komisi V DPRD Propinsi Riau, H Muhammad Adil menyebutkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perikanan Propinsi Riau yang ada di Dumai diperkirakan memerlukan dana sebanyak lima miliar rupiah untuk renovasi fasilitas sekolah.

"Butuh anggaran besar untuk renovasi sekolah itu. Anggaran yang diperlukan diperkirakan miliar rupiah," katanya, ketika berkunjung ke Dumai, Kamis (1/11/2018).

Besaran anggaran tersebut, kata dia, untuk pembangunan asrama putra/putri dan pembangunan ruang belajar bertingkat sesuai dengan standar kelayakan yang diatur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Jelas ini menjadi perhatian saya khususnya rekan-rekan di Komisi V," ucapnya.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, aturan pengisian jumlah rombongan belajar (Rombel) berdasarkan rasio jumlah peserta didik diterapkan dalam Aplikasi Dapodik versi 2019.

Apabila rombel dibuat lebih dari ketentuan rombel maka pada Aplikasi Dapodik dapat peringatan invalid.

"Sebagai contoh, untuk SMK 3 sampai 72 jumlah maksimum peserta didik per rombongan belajar sebanyak 36, jumlah minimum rombel dalam satu satuan pendidikan ada 3, terdiri dari kelas 10, 11 dan 12. Jumlah maksimum rombongan 72 yang terdiri dari 24 rombel di setiap tingkatnya dengan peserta 36 dalam setiap rombongan," jelasnya.

Berdasarkan itu juga, Adil menyebutkan fasilitas sekolah seperti ruangan belajar untuk rombel tentu sudah harus ditambah mengingat jumlah rombel dan asrama putra/putri di SMK Perikanan tidak dapat menampung jumlah anak didik yang ada saat ini.

"Dari keterangan pihak sekolah sedikitnya dana yang dibutuhkan diperkirakan sebesar 5 miliar rupiah. Apabila jumlah itu dipenuhi dipastikan renovasi dapat terlaksana dengan maksimal," bebernya.

Jika standar ini diterapkan maka dapat dipastikan mutu pendidikan di sekolah tersebut semakin meningkat dan akan tercipta kenyamanan pada proses belajar mengajar. (*)

 Editor : Erick Afnando