MERANTI - Desa Beting, dimana 65 % penduduknya berasal dari Suku KAT (Komunitas Adat Terpencil), merupakan satu pulau yang dikelilingi sungai dengan lebar berkisar 100 meter, hanya bisa dicapai melalui jalur laut, berada di Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

Saat ini, Desa Beting sangat membutuhkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten, agar bisa setara dengan desa lainnya.

Tarno, mantan Kades Beting periode 2012 s/d 2018, pada Sabtu siang,  (17/11/2018) kepada wartawan menuturkan, bersama dengan 20 desa tetangga lainnya sangat berharap dapat dibangun akses penghubung dari desa mereka menuju desa Sokop yang merupakan desa terdekat sehingga untuk menuju Selatpanjang, tidak memakan waktu lama dan jarak yang terlalu jauh.

"Jembatan Gantung sajapun sudah sangat membantu masyarakat desa Beting, dan bisa memperoleh 2 manfaat, disamping sebagai akses penghubung sekaligus akan menjadi Aikon Wisata, kan belum ada jembatan gantung di Kabupaten Kepulauan Meranti ini, apalagi sepanjang jalan dikelilingi hutan mangrove," ujar Tarno.

Diungkapkan Tarno pula, selama 6 tahun menjabat sebagai Kepala Desa, Ia sudah membuka akses dari Desa Beting menuju Sokop dengan membangun badan jalan sepanjang 2 KM, meskipun belum diaspal, tapi sudah digunakan masyarakat.

Tarno menambahkan, Desa Beting juga membutuhkan tanggul sepanjang 15 KM, untuk menyelamatkan tanaman dan kebun kelapa masyarakat agar terhindar dari pasang keling yang setiap tahun menghantui.

"Semoga harapan kami dapat terwujud, apalagi dalam waktu dekat, Kantor Camat Rangsang Pesisir akan dipindahkan ke Desa Telesung, jadi tidak usah lagi menempuh jarak yang sangat jauh untuk ke pergi ke Kecamatan," harap Tarno. (red)