Opini

Mengenal Ikan Napoleon (Cheilinus Undulates) Permata Indah di Bawah Laut

Darnia Repo Julianda

Penulis : Darnia Repo Julianda 
Universitas Maritim Raja Ali Haji 
Jurusan : Ilmu Kelautan

IKAN Napoleon atau biasanya disebut Napoleon Wrasse, atau Humphead Wrasse (Cheilinus undulatus) merupakan ikan karang berukuran besar dari familia Labridae. Ukurannya bisa mencapai 3 m dengan berat 190 kg. Ikan Napoleon ditemukan di terumbu karang, terutama di kawasan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Ikan ini mempunyai pola reproduksi hermafrodit protogini dengan sebaran di wilayah perairan India-Pasifik. Di beberapa daerah di Indonesia, ikan ini dikenal dengan banyak nama, seperti Langkoe, Maming, atau Somay.

Sebaran ikan napoleon di Indonesia di dominasi oleh laut Natuna hingga Papua. Karena bentuknya yang unik serta memiliki warna yang memanjakan mata, ikan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi penyelam untuk mengamati ikan ini. Panjang ikan ini bisa mencapai 1.5 meter. Dan beberapa ikan bisa mencapai ukuran sampai 180 kg pada usia 50 tahun. Ketika muda, ikan napoleon terlihat pucat dengan garis-garis vertikal lebih gelap. Begitu dewasa, warna tubuhnya menjadi hijau kebiru-biruan dengan garis-garis lebih jelas. Bibirnya mulai menebal. Bagian atas kepalanya terdapat benjolan atau ponok. Karena ponoknya itu, orang pun menamainya kepala berponok (Humphead Wrasse). 

Ikan Napoleon (Cheilunus undulatus) merupakan salah satu ikan karang besar yang hidup pada daerah tropis, sub tropis, sampai ke daerah temperate. Ikan ini hidup di daerah pesisir pantai dekat dengan terumbu karang, beberapa jenisnya hidup di daerah rumput laut di dasar perairan sampai pada kedalaman 50 m. Kehidupan hewan ini umumnya sama dengan ikan karang lain yang hidup secara soliter. Para penyelam biasanya menemukan ikan ini berenang sendiri pada daerah sekitar karang. Dan biasanya sangat jinak dengan para penyelam. Ikan ini biasanya tidak terusik dengan aktivitas para penyelam. Kebiasaan hidup sendiri pada kedalaman tertentu membuat hewan ini sangat dinantikan oleh para penyelam untuk melihat atau bahkan memotret hewan ini. Biasanya ikan ini berenang sendiri mencari makan didaerah dekat karang, Hal ini dikarenakan makanannya yang berupa beberapa jenis sea urchin, molusca dan crustacean memang banyak pada daerah sekitar karang.

Cara makan ikan ini adalah dengan membongkar karang mati menggunakan gigi besarnya untuk mencari siput dan cacing-cacingan yang terkubur. Mereka gemar sekali makan kerang-kerang yang berukuran besar seperti Triton. Ikan ini sanggup memecahkan cangkang kerang-kerangan tersebut dengan mudah untuk diambil dagingnya. Bunyi gerusan mulutnya ketika makan, sangat menarik bagi para penyelam sehingga diibaratkan seperti sekelompok anak-anak yang sedang memakan kembang gula. Kadang-kadang juga ikan besar ini mengasah giginya pada karang massif (padat) sehingga meninggalkan bekas goresan yang menakjubkan. Ikan ini termasuk hewan langka mulai tahun 2009.

Ikan ini mempunyai pola reproduksi yang Hermafrodit protogini. Biasanya ikan ini lahir sebagai hewan jantan dan akan berubah menjadi betina saat menjelang dewasa. Sehingga kadang ditemukan dominasi jantan pada satu populasi ikan kecil sampai ukuran sedang dan akan berubah menjadi dominasi populasi betina saat mendekati matang gonad. Ini memang fenomena unik dialam yang merupakan salah satu strategi sebagian besar hewan laut utntuk mempertahankan kehidupan populasi mereka. Di sini ikan napoleon jantan ada dua tipe, yakni mereka yang terlahir sebagai jantan dan tetap sebagai jantan sejati sampai akhir hayat, dan mereka yang memulai hidup sebagai betina dan dalam masa kehidupan berikutnya berubah fungsi sebagai jantan. *



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan