MERANTI - Perkumpulan Putra Meranti Luar Negeri (PPMLN) Kabupaten Kepulauan Meranti menggelar Syukuran Sempena Penyambutan Hari Milad yang ke 2 Tahun Sekaligus Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Santunan Anak Yatim Beserta Kaum Dhuafa. Kegiatan dipusatkan di Kantor PPMLN, Senin (7/11/2022) malam.

Selain Ketua PPMLN, Hasbi dan Wakil Ketua, H. Didis beserta seluruh pengurus dan anggota, hadir juga Anggota DPRD Kepulauan Meranti, Ardiansyah yang juga merupakan pembina di PPMLN, K.H. Ahmad Fauzi S.Ag selaku penceramah dan sejumlah tamu undangan lainnya. 

Ketua PPMLN Kabupaten Kepulauan Meranti, Hasbi dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mengingatkan dan mengungkapkan rasa syukur, sehingga pihaknya pun memberikan santunan kepada puluhan anak yatim dan kaum dhuafa. 

"Kegiatan ini kita laksanakan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT. Dengan bertambahnya usia organisasi ini mudah-mudahan kedepannya akan semakin lebih baik," ujarnya. 

Menurut Hasbi pula, organisasi memasuki usia dua tahun ini sudah mulai ramai yang mengikuti. Dijelaskannya bahwa akses menuju ke Malaysia sudah buka, dan anggotanya pun sudah mulai berangkat ke negeri jiran Malaysia.

"Adapun, para pekerja luar negeri bisa sukses semuanya, dan alhamdulilah banyak berpeluang, yang bisa membantu sesama kami dan itu kami harapkan, kita juga dapat salam dari sahabat -sahabat yang tidak bisa hadir malam ini," kata Hasbi.

Ia juga menjelaskan, bahwa adapun keluhan dari sahabat-sahabatnya yakni paspor agak lambat, karena sistem online, banyaknya mungkin belum bisa  mengunakan android dengan baik, dan didoakan bisa mendapatkan kemudahan kepada Pengurus PPMLN. 

"Jika ada persoalan yamg muncul mari kita besama-sama menyelesaikannya demi untuk kemajuan di daerah kita," ajak Hasbi.

Sementara itu, Anggota DPRD Meranti, Ardiansyah yang juga pembina di PPMLN mengajak untuk berpatisipasi dalam kemajuan daerah serta senantiasa mendoakan dan ikhlas dalam berkerja dan berbuat untuk sesama terutama untuk kepentingan masyarakat. 

"Kami sangat berterimakasih kepada pengurus dan anggota yang telah berkerja dengan ikhlas tampa pamrih, dan  ikut membantu secara ikhlas," ucapnya.

Selanjutnya, Ustadz Ahmad Fauzi dalam tausiahnya mengaku sangat salut dengan perkumpulan ini yang selalu memperhatikan anak yatim. Padahal anggotanya rata-rata ekonomi kebawah yang bekerja di negeri jiran yang bisa dibilang ormas miskin. 

"Alhamdulillah walau tanpa dukungan dana dari pemerintah, selalu aktif dalam bersosial dan ini jarang dilakukan oleh ormas maupun sebuah partai yang besar. Seharusnya ormas seperti ini yang harus dibantu oleh pemerintah," ujarnya. 

Ustadz Fauzi juga bercerita tentang pondok pesantren yang dipimpinnya ada siswa yang orang tuanya bekerja di Malaysia.

"Kadang istilah kita, pegi belepat balik belempeng, dan di pondok kita juga awalnya sangat kekurangan biaya, alhamdulillah saat ini sudah mempunyai aset lebih kurang 17 miliar, itu berkat dukungan dari masyarakat, dan kita juga menanggung biaya persekolahan anak yatim sebanyak 33 orang, inilah berkah kita memuliakan anak yatim," ungkap ustadz yang dikenal telah banyak mengislamkan masyarakat suku akit ini. (red).