DUMAI - Tiga skala prioritas progran kerja yang menjadi janji politik  Zul as - Eko  Suharjo,  yaitu Penyediaan Air Bersih, Penanganan Banjir secara profesional serta penempatan Tenaga Kerja(Naker) loka,l saat memang tengah dilakukan oleh Pemko Dumai.

Seperti Program Penyediaan air bersih,  Kadis PUPR Kota Dumai saat dikonfirmasi melalui Kabid Cipta Karya, Rio kepada awak media, belum lama ini menjelaskan bahwa progres penyelesaian air bersih di Dumai saat ini terus menunjukkan kemajuan.

"Penyediaan Air Bersih itu ada tiga diantaranya SPAM Durolis, PDAM dan KPBU AM. Jadi tiga ini berbeda. Ditambah lagi untuk saat sekarang yang sudah berjalan adalah PDAM serta sumur bor yang difasilitasi pemerintah untuk wilayah pinggiran yang kemungkinan tidak dapat dijangkau oleh pipa nantinya," ujar Rio di ruang kerjanya.

Walikota Dumai, Zulkifli As menjelaskan bahwa progres KPBU AM terus berjalan. Bahkan, dirinya sudah meminta tim untuk segera menuntaskan penyelesaian KPBU AM agar segera dikerjakan oleh investor.

"Kemarin untuk proses segala macam mulai dari market sonding kemudian seleksi terhadap investor sampai lelang itu diperkirakan mencapai 24 bulan. Namun saya mendesak agar hal ini segera dituntaskan. Alhamdulillah progresnya sudah bagus kemungkinan awal tahun 2019 sudah rampung dan sudah dapat siapa yang akan berinvestasi untuk air minum di Dumai." ujarnya.

Untuk percepatan KPBU AM ini, Walikota membentuk tim khusus guna menuntaskan persoalan ini.

"Kita sudah tunjuk tim khusus yang kerjanya setiap hari hanya mempercepat proses agar investor mendapat kemudahan dan fasilitas pelayanan yang maksimal. Dengan demikian pekerjaan fisik untuk KPBU AM nantinya segera bisa dimulai." sebutnya.

Untuk Penanganan banjir secara maksimal,  saat ini Pemko Dumai tengah menyususun perencanaan yang matang agar persoalan klasik yang kerap melanda warga ini bisa teratasi secara maksimal.

"Kita sedang menggodok perencanaan dengan melibatkan konsultan dari Kota Bandung," ujar M Nasir, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Dumai baru-baru ini kepada Sorotlensa.

Menurut mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bengkalis ini penaganan banjir secara maksimal akan menelan anggran yang cukup besar, Pemko Dumai akan melakukan upaya kerja sama dengan pihak lain.

"Setelah perecanaan nya siap, kita akan lakukan upaya lobi ke Pemrov Riau dan Pemerintah Pusat,"terangnya.

Selain itu juga disebutkan Pemko Dumai telah menganggarkan dana untuk penanganan banjir pada tahun APBD 2019 mendatang.

"Kita telah anggarkan sebesar 2 miliar rupiah, biaya penganan banjir tersebut sekitar 10 miliar rupiah. Dan itu yang kita usahakan untuk melobi pemprov dan pusat,"papar Nasir.

Selain itu pemerintah juga akan memprogramkan proyek jangka panjang dalam penanganan banjir ini.

"Dengan melakukan tahap penyusunan  pembangunan pengendalian banjir dari hulu ke hilir sungai. Bahkan kita sudah turun untuk melokalisir daerah yang memang akar dari permasalahan banjir tersebut,"tukasnya demikian.

Selain dua program diatas yang tak kalh pentingnya adalah program penempatan naker lokal  bagi detiap perusahaan yang ada di kota Dumai.

"Kendati terbentur undang-undang yang lebih tinggi namun kita juga tidak boleh menyerah dengan keadaan dan tetap memperjuangkan apa yang sudah menjadi program Pemerintah," terang Zul As kepada awak media minggu lalu di salah satu restoran kota Dumai.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah  untuk memperjuangkan pencari kerja asal Dumai yaitu  dengan membuka program pelatihan keterampilam agar, para pencari kerja tersebut mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar. kota Dumai.

" Program ini sudah dikordinasikan dengan Dinas terkait yaitu Dinas Tenaga Kerja  dan Transmigrasi kota Dumai serta Penambahan anggaran untuk pelatihan tahum 2019," ujar Zul  as.****

 Editor : Afran Arsan