Opini

Nilai-nilai Budaya Dalam Gurindam, Oleh: Nabila Aisyah Bella

Penulis : Nabila Aisyah Bella
Jurusan : Budidaya perairan
Universitas riau 

Nilai–nilai budaya dalam gurindam Pada era globalisasi banyak terjadi perubahan dan pergeseran nilai-nilai budaya di dalam masyarakat Melayu, menyebabkan gurindam dan sastra rakyat lainnya terabaikan. Masyarakat Melayu saat ini lebih tertarik membaca media sosial dibandingkan membaca karya sastra, khususnya generasi muda. Generasi muda semakin jauh dari tradisi yang dianut apalagi jika dikaitkan degradasi dan dekadensi moral yang sangat berbeda dengan anak muda pada masa lalu. nilai-nilai budaya dalam sastra rakyat khususnya gurindam yang bersifat memberikan keteladan kepada generasi muda.

Menurut Iswanto(2007:7) sastra rakyat Melayu terdiri atas tiga genre, yaitu prosa, puisi, dan drama. Ketiga genre tersebut berkembang di nusantara khususnya puisi, puisi terdiri atas beberpa jenis di antaranya, pantun, gurindam, seloka, syair, peribahasa, mantra, gazal, dan ungkapan. Gurindam merupakan salah satu dari jenis puisi yang banyak berkembang dalam masyarakat Melayu pada eranya. Gurindam merupakan salah satu bentuk sastra rakyat yang menyuarakan nilai-nilai dan kritik budaya masyarakat. Sementara itu di yakini lagi oleh , Effendy, 2013:41) gurindam merupakan puisi tradisi yang sangat digemari orang Melayu karena mudah dicerna dan dihayati, serta sarat dengan nilai-nilai tunjuk ajar yang mereka jadikan acuan dalam kehidupan keseharian, berumah tangga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

mengatakan pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup penggetahuan, nilai dan sikapnya, serta keterampilannya. Sastra rakyat selain berisi tentang nilai nilaijuga terkandung tunjuk ajar di dalamnya.Effendy (2017:36-37) 

Tunjuk ajar Melayu mengandung berbagai-bagai nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman dan bakalan hidup, yang sarat dengan nilai-nilai luhur agama dan budaya yang islamiapabila dicerna dan dihayati, serta diamalkan dengan bersungguh hati, akan menjadi jati diri kemelayuannya. Dengan berpegang teguh kepada jatidiri itu pula setiap insan akan menjadi orang yakni menjadi manusia yang terpuji, handal, terbilang, piawai, arif dan bijaksana, berilmu pengetahuan, berwawasan luas, berbudi mulia, memiliki harkat dan martabat, tuah dan marwah, yang insya-Allah mendatangkan kesejahteraaan lahiriah dan batiniah dalam kehidupan berumah tangga, bermasyarakat, berbengsa dan bernegara

Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang Nilai-nilai Budaya dalam Gurindam Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendy yang berjumlah 12 judul atau lebih cenderung dikenal dengan Gurindam Dua Belas sarat dengan nilai-nilai tunjuk ajar berupa nilai nilai budaya di antaranya nilai budaya memberi nasihat, patuh, menyayangi, menghormati, kesetiaan, dan bertanggung jawab. Beradasarkan analisis, nilai budaya memberi nasihat terdapat pada setiap judul dan data yang dianalisis. Sementara itu, nilai budaya keterbukaan, memperhatikan, mencintai dan manja tidak ditemukan dalam dalam Gurindam Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendy.



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan