News

Terus Tergerus, Pemprov Riau Diminta Serius Lestarikan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil

MERANTI--Para pelaku ilegal logging dan perambah lahan yang beroperasi di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil membuat warga di desa penyangga kawasan konservasi itu geram.

Pasalnya, luas lahan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil yang dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia itu mengalami penyusutan akibat ulah para pelaku ilegal loging dan perambah hutan.

Masyarakat pun meminta para pelaku ditindak tegas dan meminta pemerintah Provinsi Riau serius dalam melestarikan kawasan konservasi tersebut.

Syahrizal, warga Desa Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak mengatakan, seumur hidupnya, ia tak pernah menebang pohon di kawasan hutan tersebut. 

Ia mengaku sadar, sebatang pohon yang ada di hutan tersebut memiliki banyak manfaat bagi keberlangsungan ekosistem di cagar biosfer.

"Sejak datuk-datuk saya tinggal di sini, saya tak pernah menebang sebatang pohon pun di sana. Kami sadar hutan adalah pelindung kami. Sebab itu saya geram melihat ada pelau ilegal logging yang masuk ke daerah ini dan membabat hutan demi keuntungan pribadi," ujar pria 54 tahun ini, Sabtu (5/12/2021).

Ia juga meminta Provinsi Riau untuk segera melakukan upaya nyata dalam melestarikan cagar biosfer tersebut.

Syahrizal mengatakan sudah sudah saatnya kawasan cagar biosfer yang membentang dari Siak hingga Bengkalis itu diselamatkan sebelum terlambat.

Pasalnya, tiap tahun banyak warga pendatang yang merambah kawasan tersebut untuk dijadikan lahan sawit dan juga ilegal logging.

"Mereka harus ditindak tegas, jangan sampai cagar biosfer hanya tinggal nama saat cucu cicit kita sudah besar," katanya.

Tak hanya Syahrizal, Azmi, warga Kampung Sidodadi, Desa Bukit Kerikil, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis juga mengaku geram dengan ulah para pelaku ilegal loging yang merambah kawasan cagar biosfer itu.

Ia mengatakan, para pelaku ilegal loging di kawasan cagar biosfer tidak hanya berasal dari warga setempat. Namun banyak juga dari luar daerah.

"Perambahan kayu di kawasan cagar biosfer sudah sangat mengkhawatirkan. Para pelaku harus ditindak tegas agar ada efek jera," kata Azmi.

Ia juga meminta Provinsi Riau untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa penyangga cagar biosfer.

Dengan demikian, masyarakat sekitar cagar biosfer memiliki tanggungjawab untuk turut menjaga kawasan tersebut.

"Harus ada upaya pemerintah Provinsi Riau dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar agar tidak tergiur oleh iming-iming para cukong ilegal logging," katanya.

Azmi juga meminta Provinsi Riau merestorasi cagar biosfer agar kembai seperti sedia kala.

"Kami juga minta lahan yang awalnya ditanami sawit di kawasan tersebut dipulihkan kembali," ujarnya. ***



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan