News

Mahasiswa Kukerta UNRI di Desa Simpang Perak Jaya Sosialisasi 'Pertahankan Zero Stunting'

PEKANBARU – Pada kegiatan ini mahasiswa kukerta Universitas Riau 2023 melakukan penyuluhan Stunting kepada warga Desa Simpang Perak Jaya terutama kepada ibu-ibu yang mempunyai anak yang berusia 0-5 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Simpang Perak Jaya, Kec. Kerinci Kanan Kab. Siak.

Desa Simpang Perak Jaya merupakan desa yang memiliki populasi penduduk terbanyak Se Kerinci Kanan, sehingga membutuhkan perhatian lebih terhadap pertumbuhadan perkembangan masyarakat terutama pada anak berusia 0-5 tahun.

Pada kegiatan ini, Mahasiswa Kukerta Unri 2023 di Desa Simpang Perak Jaya melakukan sosialisasi kepada warga dan dihadiri oleh ibu-ibu Desa Simpang Perak Jaya. Selain mahasiswa, ada pula Bidan yang membersamai kegiatan sosialisasi tersebut yaitu Bidan Evi Desti Hakim, Amd. Keb.

Bidan Evi Desti Hakim, Amd. Keb menyampaikan beberapa materi mengenai Stunting, mulai dari pencegahan, pola asupan makanan bergizi yang dapat membantu pertumbuhan anak-anak, dan juga titik permasalahan bagaimana stunting bisa terjadi. Namun diketahui bahwa, di Desa Simpang Perak Jaya ini belum ditemukannya permasalahan Stunting, masih nol “ ujar Bidan Evi Desti Hakim, Amd. Keb.
Oleh karena itu, tim mahasiswa Kukerta melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk mempertahakan zero stunting di desa Simpang Perak Jaya ini.  

Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.

Bidan Evi Desti Hakim, Amd. Keb menyampaikan bahwa titik permasalahan stunting ini adalah dimana pola asupan gizi makan anak kurang disertai dengan nafsu makan anak yang rendah. Jika anak dalam keadaan kurang bernafsu untuk makan, kebanyakan ibu-ibu membiarkan dan mengabaikannya menunggu sampai anak tersebut ingin makan. Kemudian, kebanyakan orangtua yang kurang mengerti pentingnya akan gizi asupan dari makanan.

Pencegahan dari stunting sendiri ialah, bagaimana orangtua bisa mengerti mengenai gizi anak yang berasal dari makanan, seperti mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Banyak sekali makanan yang dapat membantu meningkatkan gizi dan mencegah stunting, seperti ikan, telur, buah, dan sayur-sayur an.

Jika anak susah untuk di beri makan, maka peran orangtua harus tegas dalam menaggapi hal tersebut,  makanan anak- anak dapat di variasi agar mereka tidak merasa bosan. Ujar Bidan Evi Desti Hakim, Amd. Keb.

Selama proses penyuluhan, mahasiswa kukerta Unri membagikan brosur mengenai stunting sebagai media sarana yang dapat membantu masyarakat. Dapat dilihat dalam brosur, terdapat berbagai materi bisa membantu masyarakat dalam mencegah stunting, juga mengenai makanan-makanan yang bergizi yang bagus untuk mendorong pertumbuhan anak-anak.



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan