Ekonomi

Projek Lingkungan 'Menabung Minyak Jelantah Jadi Rupiah' Oleh BAJASOS UNRI

Pekanbaru – Mahasiswa Jurusan Sosiologi, Universitas Riau melakukan kegiatan pengumpulan minyak jelantah untuk menjaga kestabilan lingkungan sekitar dan memberikan nilai rupiah, dengan menerapkan metode menabung minyak jelantah yang ditargetkan kepada mahasiswa dan pedagang sekitar kampus menjadi partisipannya. 14 Desember 2023.

Dalam kegiatan pengumpulan minyak jelantah, komunitas BAJASOS UNRI mengajak para mahasiswa yang khususnya tinggal di kost-kostsan dan pedagang sekitar Kampus untuk bersama-sama mengumpulkan minyak jelantah guna ditukarkan dengan rupiah, dan menjadi upaya meminimalisir pencemaran lingkungan akibat limbah minyak jelntah, yang kemudian akan disetorkan oleh BAJASOS kepada TUKR untuk dioperasikan di bawah naungan PT. Bioenergy Nusantara.

Cara pengumpulan minyak jelantah inipun cukup sederhana dan mudah diterapkan oleh mahasiswa dan pedagang yang dijadikan target partisipan, mahasiswa yang tinggal di area kost-kostan dan para pedagang akan didatangi oleh komunitas BAJASOS atau dikonsepkan sebagai aksi blusukan untuk dioperasikannya kegiatan menabung minyak jelantah sekaligus sosialisasi akan dampak pencemaran minyak jelantah yang di buang sembarangan.

BAJASOS akan memberikan wadah untuk menampung minyak jelantah, setiap dua minggu sekali BAJASOS akan menampung dengan menimbang minyak jelantah yang telah terkumpul, tim dari BAJASOS akan mencatat dan membeli dengan nilai Rp. 4.000,00/1Kg kepada mahasiswa dan pedagang kaki lima yang sudah mengumpulkan minyak jelantah yang kemudian akan disetorkan kepada Bank Jelantah Riau.

M. Rizky Ramadhan atau Pak Cik Jelantah selaku _founder_ Bank Jelantah Riau mengungkapkan biasanya setelah 6 bulan sekali akan terkumpul -/+100 ton minyak jelantah yang kemudian akan dieskpor ke Eropa untuk dijadikan bahan bakar ramah lingkungan, “hasil dari pengumpulan minyak jelantah tersebut akan dieskpor ke perusahaan swasta yang mengubah limbah minyak jelantah menjadi bahan baku energi terbarukan seperti Bio Diesel” Ungkap pakcik jelantah.

Untuk mencapai target tersebut, Pak Cik jelantah memperluas proyek konservasinya yang awalnya hanya disekitar pekanbaru, kemudian menyebar menuju di berbagai kota di Provinsi Riau.

Mengetahui jumlah minyak jelantah yang diproduksi oleh masyarakat Riau, menyadarkan Komunitas BAJASOS akan pentingnya proyek aksi ini dilakukan berkelanjutan, membayangkan dampak yang akan diterima apabila minyak-minyak tersebut  terbuang langsung ke alam sungguh harus diantisipasi dan akan diupayakan melalui lingkungan terdekat, yaitu wilayah Kampus dan sekitar.


Penulis : Utami & Adelina



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan