Iklan

Kearifan Lokal Budaya Melayu, Oleh: Anugrah Rillo Pangestu

Nama Penulis: Anugrah Rillo Pangestu
Ptn : Universitas Riau
Jurusan : Budidaya Perairan

Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan lokal ada di dalam cerita rakyat, peribahasa, lagu, dan permainan rakyat. Kearifan lokal sebagai suatu pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui kumpulan pengalaman dalam mencoba dan diintegrasikan dengan pemahaman terhadap budaya dan keadaan alam suatu tempat.

Kearifan lokal adalah cara dan praktik yang dikembangkan oleh sekelompok masyarakat yang berasal dari pemahaman mendalam mereka akan lingkungan setempat yang terbentuk dari tinggal di tempat tersebut secara turun-menurun. Kearifan lokal muncul dari dalam masyarakat sendiri, disebarluaskan secara non-formal, dan dimiliki secara kolektif oleh masyarakat yang bersangkutan. 

Bentuk kearifan lokal dalam masyarakat bisa berupa nilai, norma, etika, kepercayaan, adat istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus. Selain bentuk, kearifan lokal juga memiliki ciri-ciri. Adapun ciri-ciri kearifan lokal sebagai berikut: 
•Sanggup bertahan terhadap budaya luar. 
•Mempunyai kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar. 
•Memiliki kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli. 
•Memiliki kemapuan mengendalikan. 
•Sanggup memberi petunjuk pada perkembangan budaya.

Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai macam suku dan budaya sehingga Indonesia memiliki jumlah kearifan lokal yang cukup banyak. Hal tersebut bisa menjadi kekuatan sekaligus tantangan dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Kearifan lokal bisa menjadi kekuatan apabila pengetahuan dan praktiknya dilaksanakan secara selaras dengan usaha pembangunan masyarakat. Salah satu contoh kearifan lokal masyarakat Melayu Riau yaitu tradisi Lampu Colok di daerah BENGKALIS

Lampu colok adalah lampu yang dibuat dari kaleng atau botol bekas minuman. Selanjutnya diberikan sumbu dan minyak tanah lalu dinyalakan. Biasanya dipasang pada malam ke 27 Ramadan. Dahulu lampu colok digunakan sebagai penerang jalan ke masjid, karena dulu belum ada lampu penerang. Namun sekarang lampu colok dirangkai dengan kreativitas luar biasa oleh warga melayu. 

Lampu colok memiliki arti tersendiri bagi warga Bengkalis. Dahulunya, lampu colok merupakan sarana penerang jalan bagi warga yang ingin membayar zakat Fitrah tiap malam 27 Ramadan ke rumah masyarakat atau Pak Lebai. Kala itu, infrastruktur di Bengkalis tidak sepadat saat ini. Jalan-jalan masih berbentuk lorong diselimuti semak kiri kanan. Lampu coloklah penerang jalan, penghindar bahaya terhadap warga yang membayar zakat fitrah.

Bupati Bengkalis, Riau, Amril Mukminin mengungkapkan pelestarian budaya tradisional seperti lampu colok merupakan salah satu warisan budaya kehidupan masyarakat Melayu di Kabupaten yang berjuluk Negeri Junjungan ini.

Kemajuan tradisi colok saat ini sudah sangat luar biasa. Apalagi Pemerintah Kabupaten Bengkalis setiap tahunnya menggelar festival colok agar pelestarian lampu tetap terjaga. Lampu colok pada saat ini dibuat dengan berbagai model.

Lampu colok, pada saat ini, dibuat dengan berbagai model. Ada berbentuk miniatur Masjid, Lafaz Allah, ayat suci Al-Qur'an dan lain sebagainya. Pembuatan itu, dilakukan antara perpaduan kaum tua dan orang muda.

Tentu dukungan terhadap tradisi turun temurun itu harus terus dipertahankan. Lampu colok tidak hanya bernilai budaya yang patut dilestarikan. Tetapi, ada nilai-nilai lain, yaitu nilai agamis, gotong royong dan kebersamaan.

Selain menjadi tradisi setiap tahunnya, lampu colok Bengkalis terkenal dimana-mana. Tak jarang, negara tetangga Malaysia pun melirik dan kagum akan tradisi lampu colok di negeri ini.

 



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan