Riau

Jelang Nataru, Sejumlah Stakeholder Jamin Ketersediaan dan Kestabilan Harga Bapokmas dan Bapokting

RIAU - Sejumlah Stakeholder di Riau menjamin ketersediaan dan kestabilan harga barang pokok Masyarakat dan barang penting aman hingga akhir tahun 2021 dan pergantian tahun nantinya. 

Kelangkaan barang pokok dan barang penting jelang akhir tahun dikhawatirkan terjadi, terlebih sejumlah daerah di Riau telah menerapkan PPKM level 2 yang berakibat pada meningkatnya aktifitas masyarakat.

Dari sisi bahan bakar minyak, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Riau memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) mencukupi permintaan masyarakat hingga akhir tahun 2021 dan pergantian tahun.

Ketua Hiswana Riau, Tuah Laksamana Negara mengakui ada antrean kendaraan untuk mendapatkan solar di sejumlah SPBU beberapa pada pertengahan Oktober kemarin.
Tuah menjamin peristiwa serupa tidak akan terjadi lagi.

"Saat ini sudah normal dan kita salurkan sesuai kebutuhan pasar. Saya pastikan tidak akan ada antrean. Kemarin memang sempat mengular di sejumlah SPBU. Stok sebenarnya ada. Namun ada peningkatan aktivitas setelah PPKM turun level membuat permintaan melonjak," ujar Tuah, Selasa (2/11/2021) Kemarin.

Hiswana juga telah mengusulkan agar pemerintah Provinsi Riau mengajukan penambahan kuota solar di Riau agar suplai bisa berjalan normal.

Agar persediaan BBM bersubsidi jenis solar terjaga hingga akhir tahun, Hiswana mengimbau agar pengguna mobil pribadi tidak lagi menggunakan BBM bersubsidi.

"Solar bersubsidi diperuntukan untuk angkutan dan masyarakat kecil, bukan untuk mobil mewah," ujarnya.

Ia juga menekankan kepada pihak operator atau SPBU untuk benar-benar selektif dalam mendistribusikan BBM bersubsidi agar tepat sasaran.

"Sesuai aturannya, pengisiannya hanya dibolehkan maksimal Rp200 ribu. Kendaraan yang mengisi BBM juga dicatat nomor platnya untuk mengantisipasi si pengendara bolak-balik ke SPBU," katanya.

Sementara itu, di sisi barang pokok atau Sembako, Dinas Perdagangan Riau (Disperindag) mengatakan hingga saat ini mayoritas kebutuhan pokok di Riau surplus. 
Tidak hanya itu, harga mayoritas kebutuhan pokok juga relatif stabil.
Seksi Pengembangan dan Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Riau, Suryati Ningsih menjamin kebutuhan pokok di Riau tidak mengalami kelangkaan dan lonjakan hingga akhir tahun dan pergantian tahun.
"Memang saat ini yang menjadi perhatian adalah minyak goreng curah dan kemasan, ada peningkatan harga mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu. Namun kenaikan harga itu masih di ambang batas normal," ujar Ningsih.
Ningsih mengatakan kenaikan harga minyak goreng disebabkan oleh naiknya harga sawit atau CPO Indonesia.
Sedangkan kebutuhan pokok lainnya seperti beras, telur, gulai pasir hingga bawang merah dan bawang putih masih sangat stabil.
Bahkan ketersediaan cabai merah di Riau masih sangat aman meski tidak lagi mendapat pasokan cabai merah dari pulau Jawa.
"Kami akan terus melakukan pemantauan di sejumlah pasar tradisional. Jika terjadi kenaikan atau kelangkaan, kami akan langsung cek untuk mencari tahu masalahnya agar tidak berlarut-larut. Jika perlu kami akan melakukan operasi pasar," ujarnya.
Selain itu, Disperindag juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum untuk mengamankan jalur pendistribusian Sembako hingga tersalur tanpa hambatan. 
"Jika ada bencana alam seperti jalan longsor, kami sudah koordinasi ke Dishub dan PU agar jalur tersebut segera diperbaiki untuk memperlancar penyaluranya," ujarnya.



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan