News

Jelang Nataru Hiswana Migas Riau Jamin Ketersediaan BBM Dan LPG

Pekanbaru - Kenaikan harga dan kelangkaan barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) selalu menjadi momok bagi masyarakat, terutama di hari-hari besar. 

Tak terkecuali Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, harga Bapokting kerap naik dan stoknya pun acap kali terganggu.

Untuk menjamin ketersediaan Bapokting saat Nataru, sejumlah stakeholder di Riau pun turun tangan.

Selain ketersediaan, kestabilan harga pun menjadi perhatian jelang perayaan Nataru di Riau.

Ketua Himpunan Swasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) Riau, Tuah Laksamana Negara mengatakan ketersediaan BBM dan gas yang merupakan salah satu di antara barang penting aman jelang dan pasca Nataru.


Hiswana pun menjamin pendistribusian BBM dan gas berjalan lancar.

"Lima belas hari sebelum Nataru, kami bersama Pertamina akan membentuk Satgas yang bertugas untuk memastikan ketersediaan BBM dan kelancaran pendistribusiannya. Satgas itu akan tetap bertugas hingga 15 hari pasca Nataru," ujar Tuah, Jumat (11/11/2022).

Tuah Laksamana juga mengatakan bahwa stok BBM dan gas elpiji aman hingga tahun baru 2023. Apalagi kuota BBM subsidi sudah ditambah.

Di samping itu, Hiswana juga menyiapkan seluruh rantai distribusi mulai dari SPBU, SPBBE hingga agen dan pangkalan LPG, baik subsidi maupun nonsubsidi.

"Kami juga siapkan Pangkalan Siaga untuk penyaluran gas elpiji untuk masyarakat," ujar Tuah.

Sementara di sisi bahan pokok, Kabid Perdagangan Dalam Negri Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkopukm) Provinsi Riau Tetty Nurdianti menjelaskan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah daerah penyangga untuk menjaga ketersediaan bahan pokok di Riau.

Untuk menjaga harga, Tetty Nurdianti juga mengatakan jika Pemprov Riau telah memberikan bantuan berupa ongkos angkut dalam pendistribusian bahan pokok.

"Pemprov sudah mensubsidi ongkos angkut untuk bahan pokok, ini salah satu cara untuk menekan harga di pasaran," ujar Tetty.

Selain ongkos angkut, Tetty mengatakan pihaknya juga telah menggelar pasar murah. 

Disperindag Riau juga kata Tetty terus berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan bahan pokok di Riau.

Namun begitu, Tetty mengakui ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan, terutama beras. 

Hal itu lantaran produksi beras di Riau belum mencukupi kebutuhan daerah.

"Harga beras sempat menjadi penyumbang inflasi di Riau. Namun itu hanya untuk beras kualitas premium, kenaikan bisa mencapai 2 hingga 4 ribu rupiah per kilo. Namun kita sudah berkoordinasi ke Bulog dan harga beras medium masih sangat terjangkau, Rp 10 ribu per kilonya dan beras di gudang Bulog tak pernah kosong," ujar Tetty. 



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan