News

Warga Keluhkan Listrik di Tebingtinggi Barat Sering Mati Mendadak

MERANTI - Bulan Suci Ramadhan 1439 Hijriah/2018 Masehi sudah berjalan 10 hari, artinya 10 hari pertama sudah dilewati oleh kaum muslimin diseluruh dunia. Begitu juga masyarakat Kepulauan Meranti yang mayoritas beragama Islam. 

Demikian diungkapkan Ketua Himpunan Mahasiswa Tebingtinggi Barat Miftahul Azhari, kepada wartawan, Sabtu (26/5/2018).

Miftahul Azhari juga mengungkapkan bahwa dalam waktu 10 hari pertama ramadhan tahun ini, terdapat perbincangan-perbincangan tentang keluh kesah masyarakat pengguna arus listrik PLN, baik di Masjid-masjid, sampai di medsos, semua lagi memperbincangkan tentang seringnya terjadi gangguan jaringan yang berakibatkan arus listrik mati. 

"Sesungguhnya hal ini bukanlah hal baru di Kabupaten Kepulauan Meranti, keluhan masyarakat sudah beberapa tahun kebelakang terjadi. Yang menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat tentunya kenapa hal ini selalu terjadi ketika memasuki bulan suci ramdhan? Jika memang ketika bulan suci ramadhan penggunaan arus listrik menjadi meningkat, harusnya ini menjadi pembelajaran bagi pihak PLN karena hal ini bukan hanya terjadi di tahun ini saja tetapi sudah seperti tradisi," ungkap Miftahul Azhari.

Pemuda yang akrab disapa Ari itu juga menambahkan, tentunya dengan terjadi hal tersebut banyak masyarakat yang merasa terganggu karena aktifitas masyarakat di bulan suci ramadhan berbeda dengan bulan-bulan lainnya seperti terawih, tadarus dan sahur tentunya. 

Dijelaskan Ari, seandainya memang terjadi ganguan teknis dilapangan, harus sudah dapat diantisipasi dari awal untuk meminimalisir terjadinya gangguan-gangguan. 

"Secara garis besar kami meminta pihak PLN untuk bertindak cepat, mampu memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi sehingga bisa meminimalisir gangguan dan pihak manjemen harus bisa terbuka, memberikan informasi kepada masyarakat, karena sekarang zaman sudah mudah untuk menyampaikan informasi terutama melalui media sosial dan berita online," tegasnya.

Sementara itu, Kepala PLN Rayon Selatpanjang Janatul Firdaus, saat dikonfirmasi mengakui adanya listrik yang terjadi hidup mati di wilayah Kecamatan Tebingtinggi Barat tersebut.

"Iya pak, listrik di Tebingtinggi Barat memang masih terjadi hidup mati karena ada gangguan. Sebelumnya ada gangguan yang disebabkan oleh hewan berupa monyet, namun setelah kita lakukan pencegahan dengan pemasangan recloser juga dilakukan gomok kepada tiang listrik agar monyet tidak bisa naik, namun hingga saat ini masih juga terjadi hal yang serupa, jadi ini yang kita telusuri apa penyebab lainnya," ungkap Janatul Firdaus.

Dijelaskan Janatul pula, pihaknya telah menyurati pihak kecamatan terkait persoalan listrik tersebut.

"Mudah-mudahan persoalan ini bisa segera selesai, kita juga berharap kepada masyarakat untuk bersabar dan jika ada menemukan kabel listrik yang dianggap berbahaya agar segera melaporkan ke pihak kami," harapnya. (rtm3)



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan