DPRD Meranti

Anggota DPRD Meranti Harap Jalan Poros di Pulau Rangsang Diaspal

MERANTI - Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, Sopandi SSos berharap perbaikan jalan poros di Pulau Rangsang tak hanya sebatas rehab. Tetapi harus dilakukan pengaspalan baik dengan rigit beton maupun hotmix. 

Hal itu diungkap Sopandi menanggapi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kepulauan Meranti yang tengah merehab beberapa ruas jalan di Kecamatan Rangsang Barat dan Rangsang Pesisir.

Peningkatan jalan base yang terbentang di dua kecamatan yaitu Kecamatan Rangsang Barat hingga ke Rangsang Pesisir ini tak kurang dari 30 KM. Beberapa ruas jalan yang sedang direhab antara lain, Pecah Buyung - Peranggas sepanjang 6,34 KM, Peranggas - Kayuara sepanjang 25 KM, Sendaur - Kedabu Rapat 5,7 KM dan Melai - Kedabu Rapat sepanjang 3 KM.

Ini merupakan peningkatan perdana sejak jalan-jalan tersebut dibangun. Bahkan, menurut Plt Kadis PUPR Kepulauan Meranti, Fajar Triasmoko MT, didampingi Kabid Bina Marga, Rahmat Kurnia ST, usia jalan yang dilakukan peningkatan perdana ini ada yang telah mencapai 10 tahun. Yaitu ruas Melai - Kedaburapat sepanjang lebih kurang 3 KM.

"Kita harap, bukan rehab saja. Tapi harus sampai pengaspalan, rigit beton atau hotmix," ujar Sopandi, Kamis (16/3/2023).

Permintaan ini, bukan tanpa alasan. Menurut Sopandi, dengan kontur tanah bergambut dan padatnya aktivitas masyarakat, kekuatan jalan base tidak begitu mumpuni di sana. Itu belum lagi masuk musim penghujan yang bisa membuat jalan tergenang dan material mudah hanyut ke pinggir jalan.

"Kami menganggap jalan di sana cocoknya dirigit beton. Kekuatannya kuat, sesuai tekstur tanah kita yang bergambut itu," kata Sopandi.

Untuk itu, dia minta Pemkab Kepulauan Meranti melalui Dinas PUPR agar lebih gencar menjemput bola ke pusat. Hal ini sejalan dengan ditetapkannya Pulau Rangsang sebagai daerah pulau terluar yang tertuang dalam Perpres 43 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Perbatasan Provinsi Riau dan Kepri.

"Pulau Rangsang itu merupakan Pulau Terluar yang menjadi salah satu prioritas pembangunan era Presiden Jokowi. Salah satu nawacita Presiden Jokowi adalah membangun Indonesia dari pinggir. Harusnya ini menjadi tiket bagi kita agar diprioritas oleh pemerintah pusat," kata Sopandi.

"Hingga saat ini, Rangsang Barat hanya memiliki jalan hotmix dengan panjang 700 m, tak sampai kemana. Inilah saatnya pemerintah daerah dalam hal ini Dinas PUPR gerak cepat jemput bola ke pemerintah pusat," tambah lelaki yang getol memperjuangkan Desa Bokor agar dikenal di manca negara ini lagi.

Kata Sopandi lagi, tujuan dari Perpres Nomor 43 Tahun 2020 merupakan pedoman dalam mewujudkan pemerataan dan kesejahteraan rakyat di Wilayah Perbatasan Negara khususnya Provinsi Riau dan Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia.

Ini tertuang dalam Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan (PBWN-KP) tahun 2020-2024.

Untuk di Kepulauan Meranti, tambah lelaki yang akrab dipanggil Atah Pandi ini lagi, ada 5 kecamatan yang masuk lokasi prioritas. Diantaranya, Kecamatan Rangsang Barat, Rangsang Pesisir, Rangsang, Pulau Merbau dan Tasik Putri Puyu. Perencanaan dari apa yang tertuang dalam Perpres nomor 43 tahun 2020, dimulai pada tahun 2023 dan pelaksanaannya di tahun 2024

Masih menurut Sopandi, saat ini pemerintah pusat sudah memberi lampu hijau kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti. Hanya saja, kerja keras masing-masing pihak terkait (OPD, red) yang diharapkan bisa mengaplikasikan rencana tersebut menjadi pembangunan di kabupaten termuda se-Riau ini.

"Kita ketahui APBD Kabupaten Kepulauan Meranti masih minim anggarannya, kalau tidak dari sekarang kapan lagi. Saya mengharapkan OPD terkait tidak usah berleha-leha lagi, harus kerja keras untuk jemput bola ke kementerian didasari dengan Perpres 43/2020 ini," pinta Sopandi.

Sopandi juga getol menyuarakan minimnya infrastruktur yang ada di Pulau Rangsang. Padahal, dengan letaknya yang berada diperbatasan antara Riau - Kepri serta bertetangga dengan Malaysia dan Singapore, Kepulauan Meranti sangat strategis. Pulau Rangsang merupakan daerah lintasan perdagangan internasional, karena terletak di pinggiran Selat Melaka.

Namun, untuk membenahi Pulau Rangsang dan Kepulauan Meranti pada umumnya perlu campur tangan pemerintah pusat. Selaku kabupaten termuda di Riau, Pulau Rangsang perlu dibangun jalan lingkar, jalan poros, jembatan dan batu pemecah ombak agar abrasi yang menjadi ancaman nyata bisa teratasi.

"Kita tak ingin ada kesenjangan pembangunan antara daerah perbatasan dengan provinsi lain," kata Sopandi. 



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan