Opini

Awal Mula Diaspora Melayu Di Indonesia, Oleh: Humeira Azzhara

Nama penulis: Humeira Azzhara
Universitas Riau
Jurusan: Budidaya Perairan

Diaspora diambil dari bahasa Yunani kuno yang artinya penyebaran atau penaburan benih. Kata itu awalnya digunakan bangsa Yunani untuk merujuk warga kerajaan yang bermigrasi ke suatu daerah jajahan yang bertujuan untuk membuat koloni demi mengasimilasi wilayah itu ke dalam wilayah kerajaan.

Ada beberapa definisi diaspora menurut para ahli, diantaranya:

1. Depdiknas (2012)
Definisi Diaspora adalah masa tercerai-berainya suatu bangsa yang tersebar di berbagai penjuru dunia dan bangsa tersebut tidak memiliki negara, misalnya bangsa Yahudi sebelum negara Israel berdiri pada tahun 1948.

2. Sujatmiko (2014)
Menyebut diaspora sebagai istilah yang merujuk kepada bangsa atau penduduk etnis yang terpaksa atau terdorong untuk meninggalkan Tanah Air etnis tradisional mereka. Penyebaran mereka di berbagai bagian lain dunia dan perkembangannya dihasilkan karena penyebaran dan budaya mereka.

3. Missbach (2011)
Mendefinisikan diaspora sebagai proses formasi identitas sekumpulan orang - individu maupun komunitas yang berada di luar tanah asalnya sebagai bentuk aspirasi dan rekognisi di tengah kondisi politik negara asal maupun negara penerima.

Nama "Malayu" bermula dari Kerajaan Malayu yang pernah berada di daerah Sungai Batang Hari. Dalam perkembangannya, Kerajaan Melayu yang belakang sekalinya takluk dan dijadikan bawahan Kerajaan Sriwijaya.[10] Pemakaian istilah Melayu-pun meluas hingga ke luar Sumatera, mengikuti teritorial imperium Sriwijaya yang berkembang hingga ke Jawa, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Sah orang Melayu Semenanjung bermula dari Sumatera.

Adapun kata Melayu itu sendiri benar untuk tiga pengertian, yaitu Melayu dalam pengertian “ras” di selang bermacam ras lainnya. Melayu dalam pengertian sukubangsa yang dikarenakan peristiwa dan perkembangna sejarah, juga dengan keadaan perubahan politik mengakibatkan terbagi-bagi untuk bentuk negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei dan Filipina. Melayu dalam pengertian suku, yaitu bahagian dari suku bangsa Melayu itu sendiri.

Kemudian menurut orang Melayu, yang dimaksud orang Melayu bukanlah dijaga daripada tempat asalnya seseorang ataupun dari keturun darahnya saja. Seseorang itu mampu juga dinamakan Melayu apabila dia beragama Islam, bicara Melayu dan benar adat-istiadat Melayu. Orang luar ataupun bangsa lain yang datang lama dan bermukim di kawasan ini dipandang sebagai orang Melayu apabila dia beragama Islam, menggunakan bahasa Melayu dan beradat istiadat Melayu.

Diperkirakan terdapat sekitar 2.500.000 warga negara Indonesia di Malaysia pada waktu tertentu, yang disebabkan oleh adanya migrasi yang konstan sejak zaman kuno dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi serta pengiriman tenaga kerja. Jumlah warga negara Malaysia yang berdarah Indonesia mungkin bisa sampai jutaan lebih

Salah satu fenomena yang paling menonjol dalam sejarah diaspora Indonesia adalah diaspora suku bangsa Bugis sejak abad ke-17. Orang-orang-orang bugis membangun koloni-koloni di Kalimantan bagian timur, di Kalimantan bagian tenggara, Pontianak, Semenanjung Melayu, khususnya di berat daya Johor dan di wilayah lainnya.

Diaspora ini berawal dari bermacam alasan seperti mengembangkan dan menyebarkan budaya Melayu, mencari ibu kota baru, melakukan perdagangan, membangun negeri yang ditemukannya bersama penduduk tempatan. Sistem penjajahan yang menyulitkan kehidupan masyarakat di tempat mereka hidup sehari-hari telah membuka kesempatan masyarakat melayu ke Semenanjung untuk peningkattan kesejahteraan hidup yang lebih baik.

Proto Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau paling timur di Pasifik. Mereka diperkirakan datang dari Cina bagian selatan. Ras Melayu ini memiliki ciri-ciri: rambut lurus, kulit kuning kecoklatan dan mata sipit.Ketika datang para imigran baru (Deutro Melayu atau Ras Melayu Muda), mereka ras Proto Melayu berpindah masuk ke pedalaman dan mencari tempat baru ke hutan untuk dijadikan hunian. Kehidupan di dalam hutan menjadikan mereka terisolasi dari dunia luar sehingga memudarkan peradaban mereka. Penduduk asli dan ras Proto Melayu pun kemudian melebur dan kemudian menjadi suku Batak, Dayak, Toraja, Alas, dan Gayo.

Deutero Melayu adalah ras yang datang dari Indocina bagian utara. Ras ini membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi di kepulauan Indonesia atau kebudayaan Dongson. Ada yang menyebut mereka dengan sebutan orang Dongson. Peradaban mereka lebih tinggi dari ras Proto Melayu. Mereka dapat membuat perkakas dari perunggu. Peradaban mereka ditandai dengan keahlian mengerjakan logam. Perpindahan mereka ke kepulauan Indonesia dapat dilihat dari rute persebaran alat-alat yang mereka tinggalkan di beberapa kepulauan di Indonesia seperti kapak persegi panjang. Peradaban ini dapat dijumpai di Sumatra, Kalimantan, Malaka, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur.

Sekian pembahasan mengenai Diaspora Melayu, semoga informasi ini berguna dan bisa menambah wawasan pembaca.



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan