Opini

Kearifan Lokal Masyarakat Melayu, Oleh: Halimah

Penulis : Halimah
Mahasiswa Universitas Riau

Kearifan lokal sendiri memiliki arti berupa budaya dari suatu masyarakat yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat itu sendiri, kearifan lokal ini bersifat turun menurun dari satu generasi ke generasi lagi melalui cerita dari mulut ke mulut. Berbagai macam kearifan lokal yang banyak ditemukan di Indonesia salah satunya adalah “Kearifan Lokal Masyarakat Melayu”.

Masyarakat melayu banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia bahkan ada juga beberapa negara luar yang memiliki masyarakat melayu didalam negaranya. Maka dari itu kebudayaan kebudayaan yang dimiliki masyarakat melayu tidak hilang/punah dikarenakan penyebaran masyarakat melayu yang terdapat diberbagai macam tempat. Masyarakat melayu mempunyai kearifan lokal baik dari segi norma, etika, kepercayaan, adat istiadat dan juga  hukum adat. Selain itu kearifan lokal sendiri memiliki ciri ciri seperti:

1. Mampu bertahan terhadap budaya luar

2. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar

3. Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli

4. Mempunyai kemampuan mengendalikan

5. Mampu memberi arah pada perkembangan Budaya.

Selain itu kearifan lokal juga mempunyai peranan untuk pelestarian sumber daya alam yang bekerja untuk mengembangkan sumber daya manusia seperti pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan. Dalam masyarakat melayu syair, pantun dan gurindam merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat melayu dalam bentuk kebudayaan sastra dimana penyampaian lantunan syair, pantun dan gurindam memiliki makna yang tersirat dalam setiap bait atau setiap kalimat/kata yang terucap saat lantunan syair, pantun dan gurindam dibunyikan dimana makna tersebut juga menyimpan pesan nasehat dari para orang orang terdahulu. Selain itu salah satu ciri khas masyarakat melayu jika mempunyai sebuah acara yakni pembukaan acara tersebut dengan menggunakan sebuah tarian yang disebut sebagai “Tari Persembahan” dimana tari persembahan ini sudah ada sejak rakyat melayu berjaya di Indonesia yang mempunyai arti untuk memberikan ucapan terimakasih serta memberikan rasa hormat terhadap tamu undangan dengan membawakan se tepak kayu sirih untuk diberikan kepada tamu undangan tersebut. Selain itu kearifan lokal masyarakat melayu yang lain seperti menjaga hutan dan lingkungan hidup agar sumber daya alam yang berada didalam nya tetap terjaga dikarenakan sumber daya alam yang berada disekitarnya banyak dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan,dimana ada sebagian masyarakat melayu yang masih hidup dengan memanfaatkan hasil hutan dan sungai untuk menangkap ikan seperti suku Talang Mamak. Lalu ada juga berbagai macam jenis permainan seperti gasing , layang layang dan juga congkak yang tentunya masih ada hingga sekarang,namun permainan gasing dan congkak sudah jarang terlihat dikarenakan zaman yang semakin maju sehingga anak anak lebih sering bermain handphone. Suku melayu juga memiliki adat istiadat yang juga termasuk kedalam kearifan lokal masyarakat melayu seperti:

1. Berpantun

Dalam adat dan budaya melayu, pantun sangat melekat. Pantun sebagai salah satu cara berkomunikasi menyampaikan maksud dan tujuan dengan lebih sopan dan halus. Masyarakat melayu akan sangat mudah merangkai kata untuk disusun menjadi sebuah tantun yang indah dan sangat berkesan. Namun kini berpantun sudah sangat jarang bisa dilakukan oleh masyarakat melayukhususnya kaum muda.

2. Tradisi Berkapur Sirih

Tradisi berkapur sirih adalah sebuah tradisi yang sudah cukup lama hidup dikalangan masyarakat melayu. Berkapur sirih merupakan tradisi mengunyah sirih lengkap dengan kapur dan pinangnya. Tradisi ini biasa dilakukan dalam upacara pernikahan ataupun upacara pengobatan.

3. Tradisi Perkawinan

Tradisi pernikahan pada adat melayu memang terkesan sangat rumit dan terlalu sakral. Sebab dalam pandangan masyarakat melayu ketika sesorang akan menikah maka dia harus mendapat restu dari kedua orang tua dari dua belah pihak. Selain itu ada juga aturan – aturan adat yang harus dijalani sebelum akad nikah berlangsung diantaranya pengantin perempuan dilarang bepergian dan keluar dari rumah satu minggu sebelum akad nikah dilakukan. Masyarakat melayu meyakini jika seorang calon pengantin keluar rumah ataupun bepergian ketika mendekati hari pelaksanaan akad nikah berlangsung maka akan terjadi hal yang tidak diharapkan yang akan membuat acara akad nikah terganggu bahkan bisa batal.

4. Memiliki Nama Panggilan Khusus

Pada masyarakat suku melayu setiap anak memiliki panggilan khusus yang panggilannya bersifat umum. Misalnya anak paling besar akan dipanggil dengan sebutan ulong yang dalam bahasa indonesia berarti sulung. Panggilan ini juga merupakan pembiasaan kepada semua anak dalam keluarga agar bersikap menghormati pada yang lebih tua dan menyayangi pada yang lebih muda.

5. Tradisi Pakaian Melayu

Menurut adat Suku Melayu, di dalam hal berpakaian hendaknya mengacu kepada asas “sesuai” yakni sesuai pakaiannya, sesuai yang memakainya, sesuai cara memakainya, sesuai tempat memakainya, sesuai pula menurut ketentuan adat yang diberlakukan dalam hal ini ihwal berpakaian. Karna pada masyarakat melayu dikenal sebuah ungkapan mengatakan: “adat memakai pada yang sesuai, adat duduk pada yang elok, adat berdiri tahukan diri”.

6. Tradisi Kematian

Seperti suku yang lain, pada adat istiadat suku Melayu juga ada tradisi terkait duka cita atau kematian. Proses yang dilakukan oleh pihak keluarga akan menyampaikan peristiwa kematian ini kepada tokoh masyarakat dan aparatur pemerintah, serta tetangga sekitar secara beranting. Selain itu, alat komunikasi tradisional yang bernama Bedug di langgar dan di masjid juga dibunyikan dengan nada yang khas di telinga.

Sekian pembahasan dari Kearifan lokal Masyarakat Melayu,informasi ini berguna untuk para pembaca yang ingin mengenal apa saja kearifan lokal masyarakat melayu.



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan