Gelontorkan Rp120 Miliar

Mahmuzin Taher Take Over dan Sulap Cikidang Resort Menjadi Destinasi Wisata Baru di Jabar

Penandatanganan MoU bertempat di Cikidang Resort, Senin 1 Januari 2024 sekira pukul 10.00 WIB.

MERANTI - Pengusaha yang masih tergolong muda dan sukses asal Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau ikut andil dalam mengelola Cikidang Resort di Sukabumi, Jawa Barat. Tak tanggung-tanggung, untuk tahap awal, Mahmuzin Taher pria kelahiran Desa Lalang, Kecamatan Tebingtinggi Barat ini pun melalui grop perusahaan PT. Bumi Horizon Indonesia akan berinvestasi dengan menggelontorkan dana sebesar Rp120 Miliar.

Memorandum of Understanding (MoU) pengelolaan kawasan ekonomi berbasis pariwisata dengan Perpres NO.87 TH. 2021 seluas 330 hektare di kawasan bukit Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat telah ditandatangani oleh pihak PT. Bumi Horizon Indonesia yang dilakukan langsung oleh Mahmuzin Taher bersama Direktur PT Bintang Raya Lokalestari, Dhanny Handoko, bertempat di Cikidang Resort, Senin 1 Januari 2024 sekira pukul 10.00 WIB.

"Estimasi nilai investasi yang akan kami gelontorkan disitu (Cikidang Resort) sekitar 120 miliar, dan itu hanya untuk fasilitas penunjang awal. Kita akan take over dan menyulap Cikidang Resort menjadi destinasi baru di Jawa Barat," ujar Mahmuzin saat berbincang-bincang dengan wartawan baru-baru ini.

Diungkapkan pria kelahiran 48 tahun silam ini, pihaknya juga akan mengelola restauran dan glamping area karena dinilai punya potensi yang besar bagi pengelola untuk menarik pengunjung. Untuk glamping akan dibangun 3 klaster, dan klaster Pelabuhan Ratu adalah premium dan menjadi spot senior living.

"Senior living akan bekerjasama dengan Korea dan Jepang. Jadi, ada investasi dari Korea untuk membangun fasilitas senior living, karena selama ini orientasi orang ni (wisatawan) destinasinya ke Bali padahal kita punya potensi itu," ungkap Mahmuzin yang merupakan tokoh muda yang sempat berkarir lebih dari 15 tahun di lingkaran bisnis pertambangan batubara di Kalimantan Timur.

Dijelaskan Mahmuzin pula, adapun MoU kerjasama itu dilakukan karena pemilik lahan Cikidang Resort kewalahan untuk mendapatkan wisatawan atau kunjungan orang terutama di saat dilanda Covid-19 lalu. Jadi, dengan kehadiran investor asal kota sagu ini tentunya perkembangan Cikidang Resort diharapkan bisa lebih baik lagi kedepannya.

"Jadi dengan adanya kami, dan kami telah punya kontrak dengan beberapa pihak yang akan menggunakan tempat itu sebagai pusat kegiatan rutin salah satunya kementerian perhubungan dan lembaga-lembaga penyalur tenaga kerja luar negeri," jelas Mahmuzin yang merupakan putra ke 6 dari 7 bersaudara yang sempat menyelesaikan kuliah di Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta Maritim tahun 2009 lalu.

Dibeberkan ayah dari tiga putra ini, bahwa tempat tersebut akan dijadikan tempat objek wisata untuk keluarga dengan tujuan agar peserta Diklat nantinya bisa membawa keluarga dan tidak hanya mengikuti pelatihan atau Diklat namun bisa menikmati suasana alam bersama keluarga.

"Jadi, disaat nanti para peserta Diklat yang datang dari kementerian perhubungan laut, jadi yang datang itu nanti pelaut beserta keluarganya," bebernya.

Mahmuzin menambahkan bahwa dengan telah dibukanya Tol Bocimi (Bogor, Ciawi dan Sukabumi) maka jarak tempuh Jakarta ke Sukabumi hampir sama dengan jarak tempuh Jakarta-Bogor atau jauh lebih cepat dari sebelumnya.

"Sehingga akan menjadi pusat destinasi yang sangat berpotensi karena dapat mengimbangi wisata yang ada di Bogor selama ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur PT. Bintang Raya Lokalestari, Dhanny Handoko menjelaskan proses untuk mendapatkan Perpres NO.87 TH. 2021 untuk kawasan ekonomi Cikidang yakni kawasan ekonomi berbasis pariwisata.

"Di tahun 2017 akhir dan 2018 awal ada program rintisan ekonomi untuk provinsi Jawa Barat, ada 6 calon dimana salah satunya adalah Kabupaten Sukabumi, oleh pemerintah daerah kami direkomendasikan  masuk untuk ditingkat provinsi, kemudian ditingkat provinsi itu prosesnya cukup lama hampir 3 tahun kita akhirnya diusulkan oleh Gubernur Jawa Barat diusulkan ke pemerintah pusat sehingga akhirnya kita berhasil mendapat Perpres sebagai kawasan ekonomi berbasis pariwisata," jelasnya.

Dijelaskan pula bahwa dari 888 hektare kawasan ekonomi berbasis pariwisata yang masuk ke dalam Perpres NO.87 TH. 2021, baru 120 hektare kawasan yang telah digunakan untuk pembangunan sehingga masih besar peluang investasi untuk melanjutkan pengembangan.

"Potensi investasi kawasan secara keseluruhan diperkirakan mencapai 35,8 Triliun untuk jangka waktu satu kawasan itu 30 tahun yakni mulai dari tahun 2021," jelasnya lagi.

Dhanny Handoko mengungkapkan dengan telah dilakukan MoU kerjasama pengembangan dengan PT. Bumi Horizon Indonesia yang dikomandoi oleh Mahmuzin Taher pihaknya akan bersama-sama mengembangkan kawasan Cikidang Resort untuk berbagai bidang-bidang potensial.

"Pada dasarnya kerjasama itu akan ditentukan per sub-sub bidangnya. Jadi pengembangan-pengembangan tentu akan semakin banyak ni karena sebagai kawasan nanti banyak peluang-peluang dari pariwisata, mungkin bidang pendidikan, bidang kesehatan nanti akan di follow up unit-unit usahanya," ujarnya.

Selanjutnya, kata Dhanny Handoko, dari MoU yang telah dilakukan tentunya diharapkan bisa lebih banyak berkolaborasi dengan jejaring maupun dengan rekan-rekan bisnis.

"Semakin berkolaborasi tentu tingkat keberhasilannya akan semakin tinggi dan mudah-mudahan bukan hanya mengisi yang ada di kawasan bahkan memperluas karena peluangnya masih ada," ujarnya lagi.

Dhanny Handoko juga memperjelas terkait kawasan tersebut boleh diperjual belikan bagi investor yang ingin memiliki secara utuh, hanya saja pihaknya tidak dibolehkan menjualnya secara keseluruhan atau hanya sekitar 40-50 persen saja.

"Di dalam Perpres itu ada peruntukan yang memang tidak boleh dirubah seperti alokasi untuk kampus-kampus, sarana pengembangan SDM, itu tidak boleh dirubah karena merupakan inti nadinya dari kawasan kita. Jadi jika kita jual keseluruhannya takutnya dialih fungsikan pemanfaatan kawasannya," ungkapnya.

Kemudian, lanjut Dhanny Handoko pemerintah daerah setempat juga terus mendorong untuk menjadi kawasan ekonomi dengan peningkatan jalan akses vertikal yakni jalan desa menjadi jalan kabupaten dari Cibadak- Cikidang dan Pelabuhan Ratu.

"Itu salah satu upaya Pemda dalam mendorong kawasan kita menjadi kawasan ekonomi. Karena nanti dengan diperbaiki jalan, dibuka akses pasti kehidupan ekonomi akan meningkat untuk masyarakat sekitar," pungkasnya. (red)



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan