Opini

Mengenal Alam Melayu, Oleh: Septira Dwi Ayuwandra

Penulis : SEPTIRA DWI AYUWANDRA
Universitas Riau
Budidaya Perairan

Dunia melayu atau alam melayu adalah sebuah konsep atau ungkapan yang telah digunakan oleh penulisan dan kelompok yang berbeda dari waktu ke waktu untuk menunjukkan beberapa pengertian yang berbeda, yang berasal dari beragam interpretasi mengenai kemelayuan, baik sebagai kelompok rasial, sebagai suatu kelompok linguistik, atau sebagai kelompok kultural politik. Penggunaan istilah “melayu” di sejumlah besar konseptualisasi terutama didasarkan pada pengaruh budaya melayu lazim, yang terwujud secara khusus melalui penyebaran bahasa melayu di asia tenggara seperti yang diamati oleh kekuatan colonial yang berbeda selama zaman penjajahan.

Alam melayu ialah istilah yang lazim dipakai di Malaysia untuk merujuk kepada asia tenggara maritime.

Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini selain allah beserta dzat dan sifat-nya.menurut al ghazali alam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah alam ghoib dan alam syahadah.

Tidak ada rekod sejarah pasti asal-usul dan penerangan kawasan yang termasuk “alam melayu”. Tetapi mengikuti beberapa rajukan abad ke-21 asal Malaysia,istilah ini lazim dipakai untuk merajuk kawasan yang berkait nusantara.

Orang melayu menjadikan segala sesuatu yang berada dekat dengan kehidupannya sebagai marwah yang telah terpahat dalam diri. Alam dapat juga disebut sebagai lingkungan kehidupan, bahkan berkaitan langsung dengan akhirat.

Hubungan manusia melayu riau dengan alam melayu riau dengan alam dapat diumpamakan sebagai sesuatu yang tak terjelaskan.pasalnya,hubungan itu sebagai suatu keniscayaan, tidak dapat tidak. Dari takrif atau defenisi saja, manusia sekaligus masyarakat melayu, merupakan bagian dari alam itu sendiri. 

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (kbbi) disebutkan bahwa alam adalah segala sesuatu yang ada dilangit dan bumi, seperti bintang, dan kekuatan.

 Alam dapat juga disebut sebagai lingkungan kehidupan, bahkan berkaitan langsung dengan akhirat.Melayu adalah sebuah rantau politik dan ekonomi yang sangat strategi sejak zaman pra-sejarah lagi. Kedudukan geografi alam melayu yang disebut juga sebagai nusantara yang berada di tengah-tengah kawasan tamadun awal manusia telah menjadikan rantau ini sangat penting.

Suku bangsa melayu (bahasa melayu:melayu;jawi) merupakan kelompok etnis\etnik Austronesia 
yang menghuni semenanjung Malaya, seluruh Sumatra, bagian selatan Thailand, pantai selatan Burma, pulau singapura, borneo pesisir termasuk brunei, Kalimantan barat, Kalimantan tengah, Kalimantan timur, Kalimantan utara, Kalimantan selatan, Sarawak dan sabah pesisir, Filipina bagian barat dan selatan, dan pulau-pulau kecil yang terletak disekitar lokasi ini secara kolektif dikenal sebagai “dunia melayu”. lokasi ini sekarang merupakan bagian dari Negara modern Malaysia, Indonesia, singapura, brunei, Thailand, dan Filipina.

Nama “melayu” berasal dari kerajaan melayu yang pernah ada di kawasan sungai batang hari, jambi. 

Dalam perkembangannya, kerajaan melayu akhirnya takluk dan menjadi bawahan kerajaan sriwijaya. Pemakaian istilah melayu-pun meluas hingga ke luar Sumatra, mengikuti territorial imperium sriwijaya yang berkembang hingga ke jawa, Kalimantan, dan semenanjung Malaya.

Berdasarkan prasasti keping tembaga laguna, pedagang melayu telah berdagang ke seluruh wilayah asia tenggara, juga turut serta membawa adat budaya dan bahasa melayu pada kawasan tersebut. Bahasa melayu akhirnya menjadi lingua france menggantikan bahasa sanskerta. 

Era kejayaan sriwijaya merupakan masa emas bagi peradapan melayu, termasuk pada masa wangsa sailendra di jawa, kemudian di lanjutan oleh kerajaan dharmasraya sampai pada abad ke-14, dan 
terus berkembang pada masa kesultanan malaka sebelum kerajaan ini ditaklukan oleh kekuatan tentara portugis pada tahun 1511.

Masuknya agama islam ke nusantara pada abad ke-12, di serap baik-baik oleh masyarakat melayu. islamisasi tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat jelata, namun telah menjadi corak pemerintahan kerajaan-kerajaan melayu. 

Di antra kerjaan-kerajaan tersebut iyalah kesultanan johor, kesultanan perak, kesultanan Pahang, kesultanan brunei, kesultanan langkat, kesultanan deli, dan kesultanan siak, bahkan kerajaan karo aru pun memiliki raja dengan gelar melayu.

Klaudius ptolemaeus (90 – 68) dalam karyanya geographia mencatat sebuah tanjung di aurea chersonesus (semananjung melayu )yang bernama maleu – kolon, yang diyakini berasal dari bahasa sanskerta, malayakolam atau malaikurram. Berdasarkan g.e.gern, maleu kolon saat ini merajuk pada tanjung kuantan atau tanjung penyabung di semenanjung Malaya.

Sekian pembahasan mengenai adat melayu, informasi ini berguna dan bisa menambah wawasan 
pembaca.

 

 



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan