DPRD Meranti

Anggota DPRD Meranti : Meranti Tak Maksimal Terima PBWN-KP

MERANTI - Anggota DPRD Meranti, Sopandi Rozali SSos mengungkapkan masih banyak yang pelru dibenahi di Pulau Rangsang mulai dari infrastruktur jalan lingkar, jalan poros, jembatan dan batu pemecah ombak.

Sebab, ombak yang menerpa Pulau Rangsang mengakibatkan abrasi besar-besaran, karena hampir 20 meter per tahun terjadi pengikisan pantai di Pulau yang berbatasan langsung dengan Malysia.

"Abrasi di pulau rangsang sangat parah, jika tidak cepat diantisipasi maka pulau ini akan tinggal nama. Pulau ini merupakan citra dan beranda terdepan NKRI, sudah seharusnya diperhatikan," ucap Sopandi. 

Sopandi yang terus menyuarakan pembangunan di daerah perbatasan Provinsi Riau ini menuturkan, Pemkab Meranti dianggap tidak getol menyoroti besarnya peluang bantuan dari pemerintah pusat.

Karena dari sepengetahuannya, sejak program pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan (PBWN-KP) diluncurkan, tidak maksimal diterima Pemkab Meranti.

Padahal kata dia, program itu digulirkan sejak 2020 hingga periode tahun anggaran 2024 mendatang dengan acuan rencana induk (Renduk) yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

"Renduk itu sejalan dengan Perpres 43 tahun 2020, untuk mewujudkan pemerataan dan kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan negara tetangga seperti meranti," pungkasnya. 



[Ikuti RiauTime.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 082387131915
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan RiauTime.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan